5+ Manfaat Mengingat Kematian (Keimanan Meningkat)

Manfaat mengingat kematian, Sumber: republika.co.id

Perlu Anda ketahui bahwa kematian itu pasti terjadi dan tidak bisa dihindari. Salah satu manfaat mengingat kematian ialah menjadikan diri sadar bahwa kehidupan ini hanyalah sementara, lalu berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan keimanan. Takut adalah hal yang wajar, namun jangan biarkan ketakutan Anda membuang waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian.

Mengingat kematian dalam Islam sangat diperlukan supaya kaum muslim semakin sadar bahwa setelah kematian ia tidak bisa lagi mempersiapkan bekal menuju akhirat. Ketika kematian datang menghampiri semua amal ibadahnya akan terputus kecuali 3 hal. 3 amalan setelah meninggal yang tidak terputus tertuang di dalam salah satu hadits dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya.” (HR Muslim).

Manfaat mengingat kematian, Sumber: republika.co.id
Manfaat mengingat kematian, Sumber: republika.co.id

Allah SWT telah menentukan kematian seseorang tanpa ada yang mengetahuinya. Jadi Anda tidak bisa lari dari kematian. Jika saat di dunia Anda memerlukan ID card untuk mengkonfirmasi identitas, namun Allah SWT tidak memerlukannya. Karena Allah SWT Maha Tau, Allah tau dimana keberadaan Anda sehingga tidak perlu kabur dan lari untuk menghindari kematian.

Hal yang berkaitan tentang kematian dalam islam juga dibahas dalam hadits. Hadits mengingat kematian tersebut disampaikan oleh Rasulullah SAW yang artinya: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan.” (HR. An-Nasai). Maksud dari pemutus kelezatan tersebut ialah kematian itu sendiri.

Manfaat Mengingat Kematian

Rasa takut akan kematian memang hal yang wajar. Namun jangan jadikan rasa takut Anda ini sebagai tameng yang membuat Anda semakin jauh dari Allah. Justru dengan rasa takut inilah yang membuat Anda senantiasa mengingat bahwa kematian itu nyata. Sehingga Anda bisa mempersiapkan bekal yang dibutuhkan sebelum kematian datang menjemput.

Allah SWT berfirman di salah satu ayat Al-Qur’an yang artinya: “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An-Nisa: 78). Ada berbagai manfaat yang akan Anda dapatkan apabila senantiasa mengingat kematian, berikut manfaatnya.

1. Manfaat Mengingat Kematian Bisa Menjauhkan Diri dari Maksiat

Ketika Anda mengingat kematian, Anda akan tersadar bahwa tidak boleh melakukan perbuatan maksiat. Jadi secara otomatis Anda akan menjauhkan diri dari perbuatan maksiat yang penuh akan dosa. Karena ia sadar bahwa segala perbuatannya akan dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat.

Sehingga jalan yang bisa ia tempuh saat ini ialah memohon ampun kepada Allah sekaligus menjauhkan diri dari hal yang tidak bermanfaat. Hikmah mengingat kematian ini bisa menyelamatkan Anda dari lubang dosa akibat maksiat.

2. Mengingat Kematian Termasuk dari Ibadah

Perlu Anda ketahui bahwa manfaat mengingat kematian selanjutnya ialah termasuk dalam ibadah. Hal ini dikarenakan mengingat kematian merupakan salah satu hal yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau menganjurkan umatnya untu senantiasa mengingat kematian supaya bisa mempersiapkan diri menghadapi kematian sekaligus bertobat dan memohon ampun kepada Allah SWT.

3. Lebih Khusyu’ Ketika Sholat

Mengingat kematian juga memiliki manfaat baik untuk kita agar lebih khusyu’ ketika melaksanakan sholat. Lakukanlah sholat seakan-akan inilah sholat terakhir Anda di dunia. Jadi Anda akan lebih khusyu’ saat sholat karena selalu mengingat kematian. Hal ini juga ada di dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Ingatlah kematian dalam salatmu karena jika seseorang mengingat mati dalam salatnya, maka ia akan memperbagus salatnya. Salatlah seperti salat orang yang tidak menyangka bahwa ia masih punya kesempatan melakukan salat yang lainnya. Hati-hatilah dengan perkara yang kelak malah engkau meminta udzur (meralatnya) (karena tidak bisa memenuhinya).” (HR. Ad Dailami).

Kematian itu pasti terjadi, Sumber: amanat.id
Kematian itu pasti terjadi, Sumber: amanat.id

4. Mempersiapkan Diri Untuk Bertemu Allah

Dengan mengingat kematian, Anda juga bisa mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Allah. Anda tidak mau bukan berjumpa dengan Allah dalam keadaan yang buruk? Semua kaum muslim tentu saja ingin berjumpa dengan Allah dalam keadaan yang paling baik.

Sehingga mengingat kematian dapat digunakan untuk mempersiapkan bekal yang digunakan untuk berjumpa dengan Allah dalam keadaan sebaik mungkin. Renungan mengingat kematian ini baik untuk Anda yang ingin memantaskan diri di depan Allah kelak.

5. Mengingat Kematian Dapat Meningkatkan Keimanan

Manfaat mengingat kematian selanjutnya ialah dapat meningkatkan keimanan seseorang. Rasa takut akan kematian dapat menjadikan seseorang merubah diri menjadi lebih baik. Ia akan meningkatkan keimanan untuk mendapatkan ridho Allah SWT.

Siapa sih yang tidak ingin meninggal dalam keadaan husnul khotimah? Setiap muslim tentu saja ingin meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Oleh sebab itu meningkatkan keimanan bisa menjadi salah satu jalannya. Anda bisa melakukan berbagai amal kebaikan dan meninggalkan hal-hal yang buruk.

6. Menjadi Lebih Bersyukur

Ketika seseorang telah berjumpa kematian, maka sudah tidak ada lagi yang bisa ia lakukan. Hanya amal perbuatannya sajalah yang akan menolongnya di akhirat kelak. Namun jika selama di dunia ia tidak mengingat kematian dan sibuk menikmati perbuatan maksiat maka celakalah ia.

Jadi untuk Anda yang masih hidup dan diberi kesempatan mengingat kematian maka bersyukurlah. Anda masih bisa memperbaiki diri dan memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah Anda perbuat selama ini.

“Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali Imran: 145).

Mengingat kematian termasuk dari ibadah, Sumber: klikbmi.com
Mengingat kematian termasuk dari ibadah, Sumber: klikbmi.com

Terima kasih telah menyimak informasi mengenai manfaat mengingat kematian. Semoga informasi di atas dapat memberikan manfaat bagi Anda. Untuk Anda yang membutuhkan informasi terkait harga keranda mayat, dapat menghubungi Rajane Keranda di kontak yang telah tersedia.

Butuh berbagai peralatan kepengurusan jenazah seperti keranda mayat stainless? Segera hubungi Rajane Keranda untuk melakukan pemesanan. Kami akan dengan senang hati membantu memenuhi kebutuhan Anda tersebut.

Amalan Sedekah Jariyah, Apa Saja Contohnya?

Contoh amalan sedekah jariyah, Sumber: blog.justika.com

Sedekah jariyah ini termasuk bagian dari amalan yang pahalanya tidak akan terputus meskipun telah meninggal. Hal ini sesuai dengan salah satu hadits dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya.” (HR Muslim).

Sebelum masuk ke contoh-contoh dari sedekah jariyah, kita akan membahas mengenai pengertian amal jariyah. Amal jariyah artinya amal yang tidak akan terputus, meskipun orang tersebut telah tiada atau meninggal dunia. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa sedekah jariyah masuk ke dalam amalan setelah meninggal yang pahalanya akan terus mengalir.

Hal ini tentu saja akan membantu Anda ketika kematian telah datang menjemput. Semua amal akan terputus tapi tidak dengan sedekah jariyah yang telah Anda lakukan selama hidup di dunia ini. Jadi jangan pernah berhenti untuk melakukan kebaikan untuk melakukan amalan sedekah jariyah ini. Karena bisa menjadi bekal Anda yang bermanfaat untuk menghadapi fase kehidupan setelah kematian.

Contoh amalan sedekah jariyah, Sumber: blog.justika.com
Contoh amalan sedekah jariyah, Sumber: blog.justika.com

Melakukan hal-hal yang bermanfaat dan baik selama hidup di dunia itu penting. Ketika sudah meninggal, Anda tidak akan bisa lagi mengulang atau memperbaiki perbuatan yang Anda lakukan selama di dunia. Jadi pada saat masih diberikan kesempatan untuk hidup oleh Allah SWT, sudah sepantasnya dipergunakan untuk beribadah kepada-Nya dan melakukan perbuatan bermanfaat bagi orang lain.

Contoh Amalan Sedekah Jariyah

Perlu Anda ketahui bahwa tidak semua sedekah itu merupakan sedekah jariyah. Jadi hanya amalan yang selalu dan terus bermanfaat bagi orang lainlah yang dikatakan sebagai amal jariyah. Inilah beberapa contoh amal jariyah yang bisa Anda lakukan selama hidup di dunia.

1. Menggali Sumur

Terlihat sepele ya? Tapi nyatanya memang amalan yang satu ini merupakan salah satu amal jariyah yang bisa Anda lakukan. Sumur merupakan salah satu hal yang bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup, karena fungsinya yang digunakan sebagai sumber mata air. Semua makhluk hidup dapat terbantu dengan adanya sumber mata air.

Perihal ini juga telah dituangkan dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya: “Barangsiapa membangun sebuah sumur lalu diminum oleh jin atau burung yang kehausan, maka Allah akan mem­berinya pahala kelak di hari kiamat.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Majah).

Ilustrasi menggali sumur, Sumber: rumah.com
Ilustrasi menggali sumur, Sumber: rumah.com

2. Membangun Masjid

Masjid merupakan tempat ibadah kaum muslim yang selalu digunakan, oleh sebab itu membangun masjid termasuk ke dalam amalan sedekah jariyah. Masjid akan terus dan selalu digunakan untuk beribadah kaum muslim. Jadi Anda tidak perlu ragu untuk menyalurkan harta Anda untuk pembangunan masjid.

Baca juga: Ketakutan akan Kematian? Begini Penjelasannya!

Boleh mendirikan satu bangunan utuh masjid ataupun memberikan donasi untuk pembangunan masjid. Berapapun harta yang Anda sumbangkan untuk pembangunan masjid akan dihitung. Jadi jangan ragu untuk ikut berdonasi membangun masjid ya. Perkara membangun masjid ini juga ada di sebuah hadits yang artinya:

“Barangsiapa yang membangunkan sebuah masjid kerana Allah walau sekecil apa pun, maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di syurga.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).

Membangun masjid, Sumber: widiutami.com
Membangun masjid, Sumber: widiutami.com

3. Menanam Pohon

Amalan jariyah lainnya yang sangat sederhana ialah menanam pohon atau berbagai tumbuhan lainnya. Amal jariyah tidak hanya berkaitan dengan harta saja, namun juga dengan hal lainnya. Misalnya saja seperti menanam pohon ini. Dengan menanam pohon Anda membantu kehidupan makhluk hidup kedepannya.

Adanya pohon dan tumbuhan lainnya sangat berguna untuk menstabilkan alam. Hal ini sangatlah berguna bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya dimasa depan. Jadi menanam pohon ini dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan berlangsung terus-menerus.

Menanam pohon yang bermanfaat, Sumber: rumahummat.or.id
Menanam pohon yang bermanfaat, Sumber: rumahummat.or.id

4. Memberikan Al-Qur’an Kepada Orang Lain

Memberikan Al-Qur’an kepada orang lain juga menjadi amalan sedekah jariyah. Apabila orang yang Anda berikan Al-Qur’an terus membaca dan menggunakannya, pahala tersebut akan terus mengalir meskipun Anda telah meninggal dunia. Belum lagi jika Al-Qur’an itu diturunkan kepada anak-anaknya dan selanjutnya, jadi akan semakin bermanfaat dan pahala akan terus mengalir.

Memberikan Al-Qur'an kepada orang lain, Sumber: dompetalquran.or.id
Memberikan Al-Qur’an kepada orang lain, Sumber: dompetalquran.or.id

5. Menyebarkan Ilmu yang Bermanfaat

Amalan jariyah yang selanjutnya ialah menyebarkan ilmu yang bermanfaat bagi orang lain. Jadi jika Anda memiliki ilmu pengetahuan yang baik, maka bisa disalurkan lagi ke orang-orang yang belum memahami ilmu tersebut. Jangan pelit untuk memberikan ilmu yang Anda miliki kepada orang lain.

Baca juga: Akibat Berbuat Maksiat (Diantaranya Memperpendek Umur)

Ketika ilmu yang Anda ajarkan ke orang lain berguna dan bermanfaat bagi dirinya, itu akan menjadikan ilmu tersebut amal jariyah Anda. Belum lagi orang yang Anda berikan ilmu mengajarkannya lagi ke orang lain. Maka pahalanya tidak akan terputus dan terus mengalir meskipun Anda telah meninggal dunia.

Menyebarkan ilmu, Sumber: tirto.id
Menyebarkan ilmu, Sumber: tirto.id

6. Sedekah Harta

Perlu Anda ingat bahwa harta yang Anda miliki saat ini adalah pemberian dari Allah SWT yang dititipkan kepada Anda. Sebagian harta yang Anda miliki bisa disalurkan kembali untuk kepentingan masyarakat yang bermanfaat. Sedekah harta ini bisa menjadi salah satu amal jariyah yang pahalanya tidak akan terputus.

Allah SWT berfirman di dalam salah satu ayat Al-Qur’an yang artinya: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali- Imron ayat 92).

Ilustrasi sedekah harta, Sumber: liputan6.com
Ilustrasi sedekah harta, Sumber: liputan6.com

Itulah tadi informasi mengenai apa saja contoh amalan sedekah jariyah yang bisa Anda lakukan selama masih hidup. Ada tambahan informasi untuk Anda yang memerlukan alat-alat kepengurusan jenazah seperti keranda mayat stainless misalnya, maka bisa memesannya di Rajane Keranda. Anda bisa menghubungi kami untuk mendapatkan informasi terkait harga keranda mayat dan yang lainnya.

Jangan lupa untuk terus mengikuti artikel menarik lainnya dari kami seputar kepengurusan jenazah dan yang lainnya. Untuk mendapatkan informasi tersebut, Anda bisa mengakses langsung di laman website Rajane Keranda. Nantikan informasi menarik selanjutnya dari kami ya, terima kasih dan sampai jumpa!

Amalan Setelah Meninggal (Pahala Tetap Mengalir)

Doa anak sholeh, Sumber: popbela.com

Kematian merupakan sesuatu hal yang pasti dan akan terjadi kepada semua makhluk yang hidup. Namun tidak ada satupun yang tau kapan kematian akan datang menjemput. Setelah mati semua amalan yang diperbuat akan terputus. Namun ada beberapa amalan setelah meninggal yang pahalanya akan terus mengalir dan tidak terputus.

Jadi ketika seseorang meninggal dunia, maka ia tidak akan membawa apa-apa termasuk harta benda dan yang lainnya. Semua amal perbuatannya juga akan terputus pada saat meninggal, kecuali 3 amalan yang tidak terputus setelah meninggal dunia. Hal ini juga sudah ada di dalam salah satu hadits dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya.” (HR Muslim).

Salah satu amalan setelah meninggal ialah sedekah jariyah, Sumber: news.detik.com
Salah satu amalan setelah meninggal ialah sedekah jariyah, Sumber: news.detik.com

Karena tidak ada seorangpun yang tau tentang kapan kematian akan tiba, jadi sudah seharusnya kita mempersiapkannya mulai saat ini. Kita perlu mempersiapkan kematian sebaik mungkin dengan melakukan amalan-amalan baik selama masih hidup. Perbaikilah ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah bisa Anda lakukan sebelum kematian tiba.

Jangan sampai Anda termasuk orang-orang merugi yang belum sempat bertobat hingga ajal menjemput. Apalagi meninggal dalam keadaan berbuat maksiat, Naudzubillah Min Dzalik jangan sampai terjadi pada diri kita ya. Mati itu nyata dan akan dirasakan oleh setiap makhluk hidup, seperti yang telah tercantum dalam Al-qur’an, Allah SWT berfirman yang artinya:

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran : 185).

Manfaat Mengingat Kematian

Meskipun kita telah tau bahwa kematian itu pasti, namun masih banyak orang-orang yang takut akan mati. Rasa takut memanglah hal yang wajar dialami setiap orang. Namun terkadang masih banyak orang yang sudah merasa takut mati, namun masih berbuat maksiat. Bukannya berusaha untuk memperbaiki diri dengan mempersiapkan bekal sebelum kematian itu datang.

Jika diambil dari segi positifnya, rasa takut akan mati itu juga bermanfaat. Mengapa demikian? Ketika Anda merasa takut mati, maka secara otomatis Anda ingat akan kematian. Ingat mati itu penting untuk mempersiapkan bekal dan memperbaiki diri sebelum meninggal. Karena seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa mati tidak akan membawa apapun, jadi persiapkan bekal untuk menghadapinya.

Menjadi Lebih Bersyukur

Dengan mengingat kematian, akan membuat Anda lebih mensyukuri nikmat hidup yang telah diberikan oleh Allah selama ini. Karena Anda tau bahwa setelah kematian datang, Anda tidak lagi merasakan kenikmatan yang ada di dunia saat ini. Apapun yang sedang Anda lalui hari ini baik itu kesenangan, kesedihan, atau yang lainnya Anda bisa mensyukurinya.

Jika Anda masih bisa merasakan kenangan ataupun kesedihan itu tandanya Anda masih hidup. Setiap makhluk hidup tentu saja memiliki cobaan tersendiri. Namun dengan mengingat kematian, apapun keadaannya ia akan tetap bersyukur karena masih bisa bernafas hingga saat ini. Di salah satu hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Perbanyaklah banyak mengingat pemutus kelezatan (yaitu kematian) karena jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya sempit, maka ia akan merasa lapang dan jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya lapang, maka ia tidak akan tertipu dengan dunia (sehingga lalai akan akhirat).” (HR. Al Baihaqi).

Ilmu yang bermanfaat, Sumber: arahkata.pikiran-rakyat.com
Ilmu yang bermanfaat, Sumber: arahkata.pikiran-rakyat.com

Tambah Khusyu’ dalam Sholat

Mengingat kematian juga dapat menambah kekhusyu’an saat melaksanakan sholat. Hal ini juga sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

“Ingatlah kematian dalam salatmu karena jika seseorang mengingat mati dalam salatnya, maka ia akan memperbagus salatnya. Salatlah seperti salat orang yang tidak menyangka bahwa ia masih punya kesempatan melakukan salat yang lainnya. Hati-hatilah dengan perkara yang kelak malah engkau meminta udzur (meralatnya) (karena tidak bisa memenuhinya).” (HR. Ad Dailami).

Menambah Keimanan

Selama Anda mengingat kematian, maka secara otomatis juga akan menambah keimanan Anda. Anda akan lebih rajin untuk beribadah, berbuat kebaikan, menghindari segala larangan Allah, dan melakukan hal-hal yang diperintahkan Allah SWT.

Baca juga: Mendalami Fiqih Pengurusan Jenazah Yang Ideal!

Amalan yang Masih Mengalir Setelah Meninggal

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa setelah mati semua amal perbuatan akan terputus. Namun ada 3 amalan setelah meninggal yang tidak terputus pahalanya. Pahala yang terus mengalir setelah meninggal tersebut akan membantu Anda kelak setelah menjumpai kematian dan menjadinya bekal. Berikut 3 amalan yang tidak terputus pahalanya meski orang tersebut telah meninggal.

1. Sedekah Jariyah

Amalan setelah meninggal yang pahalanya akan terus mengalir yang pertama ialah sedekah jariyah. Misalnya dengan mensedekahkan AL-qur’an kepada seseorang. Selama Al-qur’an tersebut digunakan untuk hal-hal yang baik, maka pahala akan terus mengalir kepada si pemberi Al-qur’an tersebut. Meskipun orangnya sudah meninggal, pahalanya tetap akan terus mengalir.

Baca juga: Arti Mati Syahid Menurut Pendapat Beberapa Ulama’

2. Ilmu yang Bermanfaat

Pahala yang mengalir setelah mati selanjutnya ialah ilmu yang bermanfaat. Ketika masih hidup Anda sering menyebarkan ilmu yang baik dan bermanfaat kepada orang, lalu ilmu tersebut terus-menerus dipraktikkan dan disebarkan lagi, maka bisa menjadi amalan baik setelah meninggal. Ilmu tersebut akan mengalirkan pahala terus-menerus meskipun Anda telah meninggal.

3. Doa Anak Sholeh

Anak yang sholeh selalu mendoakan orang tuanya ketika masih hidup ataupun telah tiada. Doa anak sholeh merupakan salah satu amalan yang pahalanya akan membantu Anda kelak ketika sudah di alam kubur. Maka didiklah anak-anak Anda supaya menjadi anak yang sholeh dan berbakti kepada orang tua. Sehingga kelak ia bisa membantu Anda saat telah meninggal dunia.

Doa anak sholeh, Sumber: popbela.com
Doa anak sholeh, Sumber: popbela.com

Sekian informasi yang dapat kami sampaikan mengenai apa saja amalan setelah meninggal. Sedikit informasi untuk Anda yang butuh alat-alat kepengurusan jenazah seperti keranda mayat stainless atau yang lainnya, maka dapat menghubungi Rajane Keranda. Untuk mendapatkan Informasi lebih lanjut mengenai harga keranda mayat, Anda bisa menghubungi kontak yang telah tersedia.

Terima kasih telah berkenan menyimak informasi di atas, nantikan artikel kami selanjutnya yang memuat informasi seputar kematian dan alat kepengurusan jenazah lainnya. Anda bisa membaca berbagai artikel yang telah kami bagikan seperti ziarah kubur dalam pandangan Islam dan informasi yang lainnya hanya di laman website Rajane Keranda.

Ketakutan akan Kematian? Begini Penjelasannya!

Ketakutan akan kematian, Sumber: muslim.okezone.com

Ketakutan akan Kematian – Rasa takut akan sesuatu hal di dalam hidup ini memang wajar dan sering kali terjadi, salah satunya ialah rasa takut akan kematian. Namun ada beberapa orang yang mengalami rasa takut mati berlebihan. Dari segi medis hal tersebut masuk ke dalam sebuah gangguan kesehatan yang dinamakan thanatophobia.

Thanatophobia merupakan rasa takut yang berlebihan pada kematian. Sebenarnya memiliki perasaan takut akan kematian sebuah kondisi yang wajar dan hampir dialami setiap manusia. Namun perlu Anda ingat kembali bahwa, nantinya semua makhluk yang hidup pasti akan mengalami kematian. Sehingga Anda tidak perlu untuk takut secara berlebihan.

Rasa takut termasuk ke dalam bagian dari cobaan hidup yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Hal tersebut tertuang dalam salah satu ayat Al-Qur’an yang artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al Baqarah 2: 155).

Ketakutan akan kematian, Sumber: muslim.okezone.com
Ketakutan akan kematian, Sumber: muslim.okezone.com

Daripada Anda merasa ketakutan akan kematian, lebih baik Anda mencoba memperbaiki hubungan dengan Allah SWT. Tidak jarang orang-orang yang selalu dihantui rasa takut mati ini berbuat dosa sebelumnya, sehingga rasa takut mati selalu menghantui hidupnya. Rasa bersalah karena telah berbuat maksiat bisa menjadi penyebab tumbuhnya rasa takut berlebihan akan kematian.

Sebenarnya rasa takut mati ini juga diperlukan agar Anda bisa mengingat kematian, dan sadar bahwa kematian itu nyata. Sehingga Anda bisa mempersiapkan bekal yang akan dibawa untuk menghadap Allah SWT. Berikut salah satu ayat Al-Qur’an mengenai kematian:

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya’ Ayat 35).

Cara Mengatasi Ketakutan akan Kematian

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa takut akan kematian. Meskipun Anda takut, namun sebisa mungkin Anda bisa mengontrol ketakutan tersebut. Karena dikhawatirkan rasa takut tersebut dapat mempengaruhi kesehatan Anda. Berikut cara mengatasi rasa takut mati yang dilansir dari berbagai sumber.

Sholat 5 Waktu

Sholat 5 waktu termasuk salah satu cara menghilangkan rasa takut yang berlebihan menurut islam. Dengan rajin sholat 5 waktu dan tidak pernah meninggalkannya, akan membuat perasaan Anda jauh lebih tenang dari sebelumnya. Anda bisa memperbaiki terlebih dahulu ibadah wajib yang sering Anda tinggalkan tersebut.

Karena masih banyak orang muslim yang belum menjalankan sholat wajib 5 waktu. Meskipun wajib tapi kenyataannya masih banyak yang menyepelekan dan meninggalkannya. Padahal sholat dapat membuat hati Anda menjadi tenang dan menjadi salah satu cara untuk mengatasi ketakutan akan kematian.

Sholat 5 waktu, Sumber: dream.co.id
Sholat 5 waktu, Sumber: dream.co.id

Membaca Al-Qur’an

Cara mengatasi ketakutan akan kematian selanjutnya ialah dengan membaca Al-Qur’an. Dengan membaca Al-Qur’an, perasaan Anda akan menjadi tenang dan nyaman. Anda akan merasa lebih dekat dengan Allah melalui Al-Qur’an.

Anda bisa membaca Al-Qur’an setelah selesai sholat fardhu. Bacalah sedikit demi sedikit, seiring berjalannya waktu ada akan mulai terbiasa dengan kebiasaan baik tersebut. Membaca Al-Qur’an juga dapat membuat suasana rumah menjadi lebih adem dan tenang.

Membaca Al-Qur'an, Sumber: jurnalmedan.pikiran-rakyat.com
Membaca Al-Qur’an, Sumber: jurnalmedan.pikiran-rakyat.com

Melaksanakan Amalan Sunnah

Meskipun bersifat sunnah, namun amalan ini baik dilakukan dan tidak akan merugikan Anda. Amalan sunnah ini jika dijalankan memiliki keistimewaan yang dahsyat. Keistimewaan melaksanakan amalan sunnah juga tertuan di salah satu hadits, Rasulullah bersabda:

“Amal yang pertama kali dihisab hari kiamat adalah sholat. Jika baik maka dia akan beruntung dan sukses, jika buruk maka dia menyesal dan rugi. Allah SWT berfirman kepada malaikat, ‘Periksalah sholat hamba-Ku, cukup atau kurang? Jika cukup, catat. Jika kurang, periksa lagi, apakah hamba-Ku punya amal sholat sunah? Jika punya, kekurangan sholat wajibnya ditambal sholat sunahnya.’ Baru setelah itu, amalnya dihisab.” (HR Abu Dawud).

Baca juga: Hukum Wasiat Lisan Dalam Pandangan Islam yang Penting

Beberapa contoh amalan sunnah yang bisa Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya meliputi sholat dhuha, sholat tahajud, hingga puasa. Bahkan berdzikir juga termasuk dari amalan sunnah yang bisa Anda lakukan setiap saat. Berdzikir juga akan membuat Anda lebih tenang dan bisa mengalihkan rasa takut Anda tentang kematian.

Melakukan amalan sunnah, Sumber: muslimah.or.id
Melakukan amalan sunnah, Sumber: muslimah.or.id

Berkumpul dengan Orang-Orang Sholih

Lingkungan juga membawa dampak bagi setiap individu untuk melakukan sesuatu. Apabila Anda berkumpul dengan orang-orang yang suka berbuat maksiat, maka besar kemungkinan Anda juga akan terjerumus ke dalamnya. Oleh sebab itu berkumpullah dengan lingkungan yang di dalamnya banyak orang-orang sholih yang mengajarkan kebaikan.

Berkumpul dengan orang sholih dapat membuat hati Anda menjadi lebih tenang. Sekaligus membantu Anda untuk semakin dekat dengan Allah. Dengan berada di lingkungan baik ini, Anda akan mulai menjauhi berbagai hal yang dilarang oleh Allah SWT.

Berkumpul dengan orang-orang sholih, Sumber: masjidassegaf.com
Berkumpul dengan orang-orang sholih, Sumber: masjidassegaf.com

Melakukan Kegiatan Bermanfaat

Ada berbagai kegiatan yang membawa manfaat di dalam kehidupan Anda, misalnya saja bersedekah. Dengan bersedekah Anda bisa lebih mensyukuri nikmat hidup yang telah diberikan Allah untuk Anda. Selain itu, Anda juga bisa membantu orang-orang yang benar-benar membutuhkan bantuan.

Anda akan lebih fokus untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk sekitar. Alih-alih sering ketakutan akan kematian, Anda akan lebih sering memikirkan bagaimana cara untuk mempersiapkan bekal yang akan Anda bawa untuk kembali ke haribaan Allah SWT.

Ilustrasi bersedekah, Sumber: hot.liputan6.com
Ilustrasi bersedekah, Sumber: hot.liputan6.com

Itulah tadi informasi yang dapat kami sampaikan mengenai ketakutan akan kematian. Ada tambahan informasi bagi Anda yang memerlukan berbagai alat kepengurusan jenazah seperti keranda mayat stainless atau yang lainnya dapat menghubungi Rajane Keranda. Untuk mendapatkan Informasi lebih lanjut mengenai harga keranda mayat, Anda bisa menghubungi kami di kontak yang tersedia.

Terima kasih telah berkenan membaca artikel di atas, nantikan artikel kami berikutnya yang memuat informasi seputar kematian dan alat kepengurusan jenazah lainnya. Anda bisa membaca berbagai artikel yang telah kami bagikan seperti apa saja tanda-tanda kematian dan informasi yang lainnya hanya di laman website Rajane Keranda.

Akibat Berbuat Maksiat (Diantaranya Memperpendek Umur)

Akibat dari berbuat maksiat, Sumber : bimbinganislam.com

Maksiat merupakan sesuatu perbuatan yang melanggar apa saja yang telah dilarang oleh Allah SWT. Setiap kaum muslim sudah seharusnya untuk menjauhi segala perbuatan yang telah Allah larang. Segala perbuatan tentu saja memiliki konsekuensinya, begitu juga dengan berbuat maksiat yang nantinya akan ada akibat bagi yang melakukannya.

Setiap manusia memang pernah berbuat dosa, sekalipun dosa kecil. Namun setiap dosa yang diperbuat manusia, Allah telah memberikan solusi untuk meminta ampun atas perbuatan yang telah dilakukan seseorang. Salah satu yang bisa manusia lakukan untuk meminta pengampunan kepada Allah atas dosa yang telah diperbuat adalah dengan melakukan sholat tobat.

Kemudahan yang diberikan Allah itu lantas jangan disepelekan dan terkesan mengentengkannya. Setiap perbuatan yang Anda lakukan pasti akan ada akibatnya. Seseorang yang telah terlanjur masuk pada dunia kemaksiatan akan semakin susah untuk keluar jika tidak ada niat yang kuat. Semua kembali pada diri individu masing-masing mengenai keseriusannya untuk bertobat.

Hidup dan mati seseorang tidak ada yang tau kecuali Allah SWT. Oleh sebab itu melakukan kebaikan selama masih hidup merupakan kewajiban, sehingga dapat terhindar dari Su’ul Khotimah (mati dalam keadaan buruk). Bisa saja seseorang meninggal dalam keadaan melakukan maksiat, Naudzubillah Min Dzalik jangan sampai terjadi pada diri kita ya.

Akibat dari berbuat maksiat, Sumber : bimbinganislam.com
Akibat dari berbuat maksiat, Sumber : bimbinganislam.com

Kemaksiatan Penyebab Su’ul Khotimah

Setiap perbuatan yang dilakukan pasti akan berdampak, bisa itu baik maupun buruk tergantung apa yang kita kerjakan. Misalnya saja bermain media sosial, jika kita menggunakan media sosial dengan tepat maka akan memberikan dampak positif bagi penggunannya. Sebaliknya jika kita menggunakannya tidak baik maka dampak negatif media sosial yang akan kita dapatkan.

Salah satu penyebab seseorang meninggal dalam keadaan buruk (Su’ul Khatimah) adalah akibat dari berbuat maksiat yang dilakukan selama ia masih hidup. Setiap kaum mukmin tentu saja mengharapkan kelak saat waktunya tiba mereka meninggal dalam keadaan yang baik (Husnul Khotimah). Maka dari itu belajar untuk menjauhi hal-hal yang membawa kemaksiatan sangat penting.

Seseorang yang selama hidupnya sering sekali melakukan hal-hal yang maksiat, maka hal tersebut akan semakin menumpuk dan melekat di hatinya. Sehingga saat sakaratul maut memori maksiatlah yang akan hadir. Itulah mengapa kemaksiatan menjadi penyebab seseorang meninggal dalam keadaan Su’ul Khotimah. Karena yang diingat sampai saat terakhir hanya kemaksiatan yang pernah dilakukan.

Ilustrasi jenazah, Sumber : tandaseru.com
Ilustrasi jenazah, Sumber : tandaseru.com

Akibat Berbuat Maksiat

Berbuat maksiat tentu saja akan memiliki dampak buruk bagi seseorang yang melakukannya. Salah satu contoh perbuatan maksiat adalah terus-menerus melakukan dosa. Orang tersebut secara sadar melakukan dosa namun tidak segera memohon ampun dan bertobat kepada Allah SWT. Berikut beberapa akibat dari seseorang berbuat kemaksiatan.

1. Memperpendek Umur

Pada dasarnya, tidak ada yang mengetahui sampai umur berapa seseorang hidup. Namun akan lebih bermanfaat apabila hidup dihabiskan untuk beribadah kepada Allah serta menaati berbagai perintah-Nya. Sedangkan jika dihabiskan dalam kemaksiatan hidup akan sia-sia dan tidak membawa keberkahan, sehingga hidup akan terasa pendek karena tidak digunakan dengan baik.

2. Hilangnya Ilmu Pengetahuan

Ilmu merupakan sebuah cahaya yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Ketika seseorang berbuat kemaksiatan, maka cahaya tersebut akan padam. Sehingga dapat dikatakan bahwa akibat dari berbuat maksiat adalah hilangnya atau padamnya sebuah ilmu.

3. Terdapat Kesulitan dalam Hidup

Seseorang yang sering melakukan kemaksiatan tanpa adanya upaya untuk memperbaikinya ataupun memohon ampunan kepada Allah, maka hidupnya penuh dengan kesulitan. kemaksiatan adalah kegelapan yang terdapat dalam diri seseorang yang melakukannya, jika tidak diterangi dengan cahaya ketaatan maka hidupnya akan mengalami kesulitan.

Ilustrasi menggunjing, Sumber : islampos.com
Ilustrasi menggunjing, Sumber : islampos.com

4. Maksiat Menjauhkan Diri dari Allah SWT

Allah memerintahkan manusia untuk berbuat baik dengan menjauhi segala larangan-Nya. Namun apa jadinya jika apa yang telah dilarang oleh Allah malah didekati oleh manusi. Tentu saja akan menjauhkan diri dari Allah SWT, karena malah mendekati apa yang telah dilarang oleh Allah. Berbeda dengan orang yang menjauhi larangan Allah akan selalu dekat dengan-Nya.

Baca juga : Ketahui Tanda Kematian Sebelum Kematian Itu Tiba

5. Terus-menerus Melakukan Dosa

Apabila seseorang telah terjerumus ke dalam lubang kemaksiatan dan tidak berusaha untuk bertobat, maka ia akan terus-menerus melakukan dosa. Jika dibiarkan saja maka orang tersebut akan menganggap dosa yang telah ia perbuat dengan remeh. Sehingga orang tersebut tidak akan ragu untuk melakukan kemaksiatan-kemaksiatan yang lain karena menganggap remeh dosa.

6. Hati dan Tubuh Melemah

Salah satu kekuatan diri manusia terpancar melalui hatinya yang baik. Namun jika hatinya melemah maka tubuhpun ikut melemah. Itulah yang akan dirasakan oleh orang-orang yang senang melakukan kemaksiatan. Rasa sepi dan kosong dalam hati yang jauh dari Allah tersebutlah yang dapat melemahkan hati seseorang, sehingga merasa bahwa hidupnya tidak terarah.

Lemah hati inilah yang membuat manusia cenderung semakin melakukan kemaksiatan ketimbang bertobat. Karena hatinya sudah tertutup oleh hal-hal maksiat yang mendorongnya menghindari perbuatan baik lainnya.

Ilustrasi meminum minuman beralkohol, Sumber : ydsf.org
Ilustrasi meminum minuman beralkohol, Sumber : ydsf.org

7. Menjauhkan dari Golongan Orang Baik

Akibat dari berbuat maksiat selanjutnya adalah dapat menjauhkan diri dari golongan orang yang baik dan bertakwa. Lingkungan yang baik akan memberikan manfaat yang baik pula kepada setiap individu yang ada di dalamnya. Ketika seseorang yang berbuat maksiat tidak dekat dengan golongan orang baik, maka ia akan terus berkecimpung di golongan orang-orang yang juga melakukan maksiat.

Itulah artikel mengenai akibat yang didapat oleh seseorang apabila berbuat maksiat. Sedikit tambahan informasi untuk Anda yang membutuhkan berbagai alat kepengurusan jenazah seperti keranda mayat stainless dapat menghubungi Rajane Keranda. Informasi mengenai harga keranda mayat, Anda bisa mengakses laman website kami untuk melihatnya.

Ikuti berbagai informasi yang kami bagikan mengenai kematian dan alat kepengurusan jenazah lainnya. Anda bisa membaca berbagai artikel yang telah kami bagikan seperti bagaimana mempersiapkan kematian bagi seorang muslim dan yang lainnya. Nantikan artikel dari kami selanjutnya ya!

Mimpi Keranda Jenazah! Ada Apa Dibaliknya?

Mimpi keranda jenazah sering dikaitkan dengan pertanda akan ada sesuatu yang datang di masa depan. Mimpi memiliki sensasi tersendiri dan sebagian orang merasa penasaran dibalik dari fenomena sebuah pengalaman tidur, berupa mimpi keranda mayat tersebut. Meskipun sebenarnya mimpi hanyalah suatu ekspresi dari keinginan yang tidak disadari. Mungkin Anda pernah mengalami mimpi yang berkaitan dengan keranda atau jenazah?

Memgalami mimpi tentang jenazah tentunya akan membuat bulu kuduk Anda berdiri. Mimpi ini akan memberikan kesan sangat menakutkan dan dapat membuat orang yang mengalaminya selalu terbayang-bayang. Mimpi jenazah sering dikaitkan dengan berbagai macam hal yang bersifat mistis dan negatif. Padahal hal itu bisa juga di artikan hanya sebagai bunga tidur saja.

Padahal hal tersebut belum tentu terbukti kebenarannya. Meskipun bersifat negatif, namun mimpi bertemu dengan keranda atau jenazah ada juga yang mengandung pertanda baik. Semua itu bergantung dari penilaian orang dan pribadi diri kita masing-masing atau tepatnya orang yang mengalami mimpi tersbut.

Arti Mimpi Keranda Jenazah

Apa sajakah arti yang terkandung dibalik mimpi bertemu keranda jenazah. Berikut ini kumpulan tafsir mimpi tentang jenazah yang dapat Anda dalami dan diambil pelajaran berharga darinya.

Mimpi jenazah sering dikaitkan dengan berbagai macam hal yang bersifat mistis dan negatif. Padahal hal itu bisa juga di artikan hanya sebagai bunga tidur saja.
Ilustrasi keranda jenazah, sumber: manado.tribunnews.com

Masalah Rumah Tangga

Bagi Anda yang pernah mengalami mimpi melihat keranda jenazah anggota sendiri, hal tersebut menggambarkan ada sebuah masalah yang akan terjadi di dalam rumah tangga Anda. Untuk itu, bagi Anda yang sudah berkeluarga alangkah baiknya perkara yang tengah terjadi di dalam rumah tangga Anda dibicarakan secara baik-baik dengan pasangan. Dengan itu semoga bisa mengantisipasi hal buruk yang terjadi.

Kesalahan Tidak Disadari

Apabila Anda mendapati mimpi melihat keranda jenazah sendiri, menurut primbom jawa menyatakan Anda akan melakukan sebuah kesalah yang tidak Anda sadari. Jika masalah tersebut Anda biarkan bisa menimbulkan sebuah fitnah dan menjadi bumerang untuk diri Anda sendiri nantinya.

Akan Terkena Masalah

Jika Anda mengalami mimpi melihat banyak keranda jenazah, hal ini harus Anda waspadai. Karena mimpi seperti ini bisa jadi menandakan Anda akan tertimpa musibah atau masalah. Buruknya, masalah tersebut akan merembet ke keluarga Anda jika tidak segera di atasi.

Penurunan Kondisi Ekonomi

Pernahkan Anda mendapati mimpi melihat keranda jenazah bayi? Mimpi ini sering dialami banyak orang. Mimpi ini merupakan sebuah pertanda buruk bagi orang yang mengalaminya. Anda bisa jadi akan mengalami penurunan kondisi ekonomi. Jadi tetaplah berhati-hati dengan mimpi tersebut dan perbanyaklah doa agat tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Anda bisa jadi akan mengalami penurunan kondisi ekonomi. Jadi tetaplah berhati-hati dengan mimpi tersebut dan perbanyaklah doa agat tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Ilustrasi grafik ekonomi, sumber: riau.go.id

Masalah Besar

Mimpi menyaksikan keranda jenazah dan mayat yang sedang dikafani, itu adalah tanda keraguan yang ada di dalam diri Anda. Selain itu, mimpi ini juga bisa jadi melambangkan Anda akan ditimpa masalah besar. Masalah tersebut bahkan datangnya tanpa Anda sangka sebelumnya.

Penanda Kabar Baik

Arti mimpi melihat jenazah dalam keranda, menandakan sebuah kabar baik, yakni dalam waktu dekat ini Anda akan mendapatkan bantuan. Bantuan untuk menyelesaikan masalah yang sedang Anda hadapi dan bisa segera menyelamatkan diri Anda.

Apalagi jika Anda memimpikan sedang mengangkat keranda jenazah, ini merupakan sebuah pertanda bagus. Anda akan mendapatkan sebuah keberuntungan. Mendapatkan rezeki yang sangat besar serta kelancaran dalam usaha. Hal ini tentu merupakan keinginan Anda bukan?

Mendapatkan Rezeki

Untuk Anda yang pernah mengalami mimpi melihat banyak keranda jenazah di rumah Anda. Tidak perlu takut, karena mimpi ini merupakan pertanda baik. Anda akan mendapatkan rezeki yang tidak Anda sangka sebelumnya. Semoga setiap mimpi kita benar-benar bisa menciptakan keajaiban semacam ini.

Jika Anda pernaah bermimpi membawa keranda jenazah ke makam, berarti Anda akan mendapatkan kebaikan. Karena hal tersebut merupakan sebuat perbuatan yang baik dan akan mendapatkan ganjaran kebaikan di masa yang akan datang.

Anda akan mendapatkan rezeki yang tidak Anda sangka sebelumnya. Semoga setiap mimpi kita benar-benar bisa menciptakan keajaiban semacam ini.
Ilustrasi uang, sumber: kerjausaha.com

Jika Anda pernah bermimpi membawa keranda jenazah ke makam itu artinya Anda akan mendapatkan pahala. Hal tersebut merupakan sebuah perbuatan yang baik dan tentunya akan mendapatkan kebaikan di masa yang akan datang.

Atau pernahkah Anda bermimpi menghirup aroma jenazah? Mimpi seperti ini merupakan sebuah pertanda kabar buruk. Anda akan mengalami kekecewaan untuk waktu yang cukup lama. Mimpi melihat jenazah yang hidup kembali menandakan akan terjadinya penurunana kondisi kesehatan Anda.

Mungkin bisa jadi akan terjatuh sakit dan buruknya musibah ini akan Anda rasakan dalam waktu yang lama. Ada baiknya untu mengantisipasi itu semua, Anda selalu menjaga kesehatan dengan menjaga pola makan dan istirahat teratur serta perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kesehatan dan dijaga dari musibah.

Emosi dan Kehidupan

Bagi Anda yang mengalami mimpi bertemu jenazah yang mengambang di air, hal tersebut menunjukkan emosi dan juga kehidupan Anda. Mengalami mimpi ini memberikan isyarat kepada Anda untuk bersantai sejenak dari lelahnya aktifitas dunia. Mimpi melihat jenazah mengambang di air menggambarkan akan tengah lelah dalam menjalani kehidupan.

Demikianlah tulisan singkat mengenai mimpi keranda jenazah yang bisa kami paparkan untuk pembaca sekalian semoga tulisan ini bisa menginspirasi dan menambah wawasan kita semua tentang makna mimpi yang kerap kali kita alami dalam tidur kita.

Jika Anda membutuhkan barang yang berkaitan dengan keranda jenazah, Anda bisa menjelajahi dan bertanya mengenai harga keranda mayat stainless. Mungkin barang ini kelihatan sepele dan tidak berarti, tapi keberadaannya sangat memudahkan aktifitas pemakaman jenazah.

Wasiat Abu Bakar Saat Menjelang Ajal, Penuh Hikmah!

Kehidupan Shahabat Rasul

Wasiat Abu Bakar menjelang wafatnya sering dijadikan contoh dan pelajaran dalam perkara kepemimpinan dan pribadi seorang muslim. Abu Bakar memang seorang Shahabat Nabi Muhammad SAW yang menemai Beliau hampir di seluruh masa hidup termasuk dalam perjuangan dakwah Islam. Lantas, apa wasiat Abu Bakar menjelang wafatnya?

Kehidupan Rasulullah Muhammad SAW serta para Shahabat yang Allah jamin kedudukannya di sisi-Nya adalah kehidupan yang terdapat contoh-contoh baik didalamnya. Khusus kehidupan Rasulullah SAW memang wajib kita jadikan suri tauladan. Biasanya, akhir hayat Nabi dan kematian para Shahabat meninggalkan hikmah-hikmah yang bernilai seperti wasiat Abu Bakar RA.

Kehidupan Abu Bakar RA

Abu Bakar bernama asli Abdul Ka’bah yang merupakan nama yang diberikan oleh orang tuanya sebelum masuk Islam. Karena nama tersebut tidak sesuai dengan bagaimana seharusnya nama seorang muslim (Abdul Ka’bah : Hamba Ka’bah) yang berarti menghambakan diri kepada selain Allah SWT, oleh Rasulullah Muhamad SAW nama Abu Bakar diganti dengan Abdullah. Sedangkan Abu Bakar bermakna ‘Ayahnya Unta’.

Nama Abu Bakar yang bermakna ayahnya unta ini merupakan gelar karena semasa hidupnya Beliau gemar memelihara unta yang banyak. Kehidupan Abu Bakar memang relatif mapan karena keahliannya berdagang dan memang berasal dari keluarga yang berkecukupan. Namun kemapanan juga membantunya untuk belajar memupuk pemahamannya tentang bahasa sehingga dari pemahaman ini Beliau dapat memahami kemu’jizatan Al Quran yang dibawa Nabi SAW.

Ilustrasi Perjalanan, sumber : Bincang Syariah

Sejak sebelum masuk Islam-pun, Abu Bakar sudah bersinggungan dengan Nabi Muhammad SAW dalam rombongan dagang. Para ahli sejarah Islam memang menggolongkan Abu Bakar adalah salah seorang teman Nabi sejak masa remaja. Lantas apa yang membuat Abu Bakar seseorang yang mulia dikalangan Umat Muslim?

Di masa-masa awal turunnya Islam melalui wahyu, banyak orang-orang yang pertama masuk Islam. Dari kalangan wanita adalah Ummul Mukminin Khadijah istri Nabi SAW. Dari kalangan budak adalah Zaid bin Haritsah. Dari kalangan anak-anak adalah Ali bin Abu Thalib. Sedangkan dari kalangan dewasa yang pertama-tema memeluk Islam adalah Abu Bakar.

Dalam perjuangan Rasulullah SAW mendakwahkan Islam, Abu Bakar adalah Shahabat yang paling dekat. Bahkan kedekatan antara Rasulullah SAW dan Abu Bakar RA dikatakan oleh para Ulama’ sebagaimana kedekatan antara Nabi Musa dan Nabi Harun. Keutamaan ini pula yang menjadikan Nabi SAW saat menjelang ajalnya meminta Abu Bakar untuk menjadi imam sholat menggantikan Beliau SAW.

Dalam amalan sehari-harinya juga demikian. Abu Bakar adalah orang yang amalan hariannya tidak dapat disaingi bahkan oleh Umar bin Khatthab. Awalnya Umar bin Khatthab berupaya untuk itu hingga akhirnya Umar menyerah dan mengakui bahwa tidak ada satupun yang dapat menyaingi banyaknya amal Abu Bakar RA.

Pada permulaan dakwah Islam yang begitu mencekam karena penyiksaan yang dialami oleh Umat Muslim yang jumlahnya masih sedikit, Abu Bakar mendermakan hartanya untuk membebaskan para budak yang masuk Islam agar tidak lagi disiksa oleh tuannya. Mungkin kita pernah mendengar peristiwa penyiksaan kepada Bilal bin Rabah hingga akhirnya dimerdekakan oleh Abu Bakar.

Setelah Rasulullah SAW wafat, Umat Muslim berpikir keras tentang siapa yang akan menggantikan kepemimpinan Beliau SAW. Umat Muslim bermusyawarah di Saqifah Bani Sa’idah sampai kurang lebih tiga hari dan akhirnya sepakatn membai’at (berjanji setia) kepada Abu Bakar RA sebagai Khalifah (pengganti kepemimpinan Rasulullah SAW) yang pertama. Abu Bakar juga merupakan salah seorang yang Allah SWT janjikan masuk surga.

Wasiat Abu Bakar

Dari riwayat Abu Malik, tatkala Abu Bakar menjelang ajalnya, Beliau mengirim utusan kepada Umat bin Khatthab untuk menyampaikan pesan. Pesan itu berbunyi, “Sesungguhnya aku menyampaikan wasiat kepadamu, dan engkau harus menerimanya dariku, bahwa Allah Azza wa Jalla mempunyai hak pada malam hari yang tidak diterima-Nya pada siang hari, dan Allah mempunyai hak pada siang hari yang tidak diterima-Nya pada malam hari.

Sesungguhnya Dia tidak menerima nafilah sebelum yang wajib dilaksanakan. Orang-orang yang timbangan kebaikannya berat di akhirat disebabkan mereka mengikuti kebenaran di dunia. Sudah selayaknya timbangan yang di atasnya diletakkan kebenaran, menjadi berat.

Kehidupan Shahabat Rasul
Kehidupan Shahabat Rasul, sumber : Bangka Pos

Orang-orang yang timbangan kebaikannya ringan di akhirat disebabkan mereka mengikuti kebatilan. Sudah selayaknya timbangan yang di atasnya diletakkan kebatilan, menjadi ringan. Apakah engkau tidak melihat bahwa Allah menurunkan ayat yang ada harapan di dalam ayat yang ada kepedihan, dan ayat yang ada kepedihan di dalam ayat yang ada harapan? Hal ini dimaksudkan agar manusia takut dan sekaligus berharap, tidak menyeret dirinya kepada kebinasaan dan tidak berharap kepada Allah secara tidak benar.

Jika engkau menjaga wasiatku ini, maka tak ada sesuatu yang tak tampak namun paling engkau sukai kecuali kematian. Jika engkau menyia-nyiakan wasiatku ini, maka tak ada sesuatu yang tak tampak namun paling engkau benci kecuali kematian. Engkau tentu mampu melakukannya”.

Aisyah menceritakan, sebelum Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu wafat, ia menyampaikan wasiat kepadanya. “Aisyah, tolong periksa seluruh hartaku. Jika ada yang bertambah setelah aku menjabat sebagai khalifah, kembalikanlah kepada negara melalui khalifah yang terpilih setelahku,” kata Abu Bakar menjelang detik-detik wafatnya.

Itulah sekelumit riwayat hidup dari seorang Shahabat yang utama Abu Bakar RA. Begitu pula wasiat dan perbuatan Beliau saat menjelang wafatnya. Semoga petikan peristiwa ini dapat dijadikan pelajaran yang baik serta dicontoh sebagai sebuah amalan yang mudah-mudahan di ridhai Allah SWT. Simak terus berbagai artikel lainnya di distributor keranda mayat.

Lakukan Amalan Baik ini di Bulan Ramadhan

Amalan di Bulan Ramadhan –  kita sebagai muslim diwajibkan berpuasa Ramadhan dan zakat fitrah sebagai sarana taat kepada Allah SWT, dan Allah Ta’ala memberi ampunan-Nya untuk kita yang menunaikan ibadah tersebut ikhlas karenaNya.

Selain itu, keutamaan bulan ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kebaikan, setiap amal kebaikan dilipatgandakan, setiap dosa diampuni jika seorang hamba kembali kepada Allah (bertaubat), Ramadhan adalah bulan penuh ampunan.

Oleh karena itu, jangan sampai kita melewatkan bulan mulia ini, bulan penuh ampunan dan kesempatan terbaik untuk bertaubat. Tidak sedikit pula, seorang hamba yang tidak mendapatkan apa-apa dari berpuasa kecuali lapar dan haus, dalam hadits riwayat Ath-Tahbrani,

“Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya menahan lapar dan dahaga saja.” (HR. Ath-Thabrani)

Untuk itu, mari kita tunaikan ibadah puasa ramadhan dan amalan-amalan sunnah lainnya dengan sungguh-sungguh dengan ikhlas dan sebagai sarana ketaatan kita kepada Allah Swt.

Selain ibadah wajib dibulan ramadhan, amalan sunnah (ibadah sunnah) juga kita maksimalkan sebagai sarana taat dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Amalan-amalan sunnah ini bisa menjadi pelengkap atau penyempurna ibadah wajib kita di bulan Ramadhan.

Berikut amalan-amalan sunnah yang bisa kita laksanakan di bulan suci ini.

Telah Allah Swt. sampaikan dalam firmanNya di surat Al Qadar, bahwasannya Al Quran Allah diturunkan pada saat Bulan Ramadhan tepatnya pada malam Lailatul Qadar,

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan (lailatul qadar)” (QS. Al-Qadar: 1).

Oleh karena peristiwa itu, Ramadhan juga dikenal sebagai bulan Al Quran. Berikut amalan-amalan yang berkenaan dengan bulan Al Quran dan amalan lain yang bisa kita kerjakan, semoga Allah Swt meridhoi kita semua.

1. Tadarrus Al Quran

Rasulullah dan para sahabat memiliki kebiasaan merutinkan dan melebihkan dalam bertadarrus Al-Quran. Menurut hadits riwayat Ibnu Abbas ra, beliau berkata,

“Rasulullah. adalah orang yang paling pemurah terlebih-lebih dalam bulan Ramadhan, bulan dimana beliau selalu ditemui Jibril. Jibril menemuinya setiap bulan Ramadhan untuk bertadarrus Al Quran.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ramadhan bisa dijadikan momen spesial  untuk merutinkan serta melebihkan dalam membaca Al-Quran, tertuama bagi kita yang jarang membaca Al Quran di bulan bulan lainnya.

Dengan datangnya Ramadhan ini, kita bisa lebih giat membacanya, jika perlu carilah guru untuk bisa mengajari memahami maknanya dan mengamalkannya.

10 Tips Puasa Ringan
Makan Sahur, sumber : Keranda

Membaca Al-Quran didalamnya terdapat banyak sekali kebaikan, terlebih Allah akan melipat gandakan pahala berkali-kali lipat pada setiap amalan yang dilakukan ummat Islam di bulan suci Ramadhan.

Sebuah keutamaan yang tidak pernah Allah berikan kepada ummat Islam di bulan-bulan lain selain bulan Ramadhan.

Oleh karena itu, begitu sangat rugi jika kita lalui Ramadhan hanya dengan rasa lapar dan dahaga tanpa amalan lain yang bisa mendekatkan kita kepada Allah di bulan Ramadhan.

***

2. Mengkhatamkan Al Quran

Amalan ini dicontohkan oleh para salafussholih, berikut dasar riwayatnya, “Imam Syafi’i rahimahullah mengkhatamkan Al Qur’an pada setiap bulan Ramadhan sebanyak 60 kali, dan setiap bulannya mengkhatamkan sebanyak 30 kali” (Ar’Rabi’ (murid Imam Syafi’i))

“Al-Rabi’ berkata : “Imam al-Syafi’i mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 60 kali. Aku bertanya : “Apakah didalam shalat pada bulan Ramadhan ?”. Ia menjawab : ”benar”.

Diriwayatkan oleh Al-Sayyid Al-Jalil Ahmad Al-Duraqi dengan sanadnya dari Manshur Zadan termasuk tabi’in, dimana ia mengkhatamkan al-Qur’an diantara Dhuhur dan ‘Ashar, –

Ia (Imam Syafi’i) juga mengkhatamkan al-Qur’an antara Maghrib dan ‘Isya’, dan mengkhatamkan Al-Qur’an antara Maghrib dan ‘Isya’ sebanyak 2 kali pada bulan Ramadhan, ia mengakhirkan Isya’ pada bulan Ramadhan sampai seperampat malam.

Bagi seorang yang sudah bisa membaca al quran dengan baik dan benar (tartil) mengenai hukum-hukum bacaan / tajwidnya, membaca al quran 1 juz / hari akan bisa diselesaikan dengan cepat tanpa memberatkan. Namun berbeda untuk seseorang yang masih dalam belajar.

Bilamana seseorang belum begitu lancar dalam membaca Al-Qur’an (karena masih belajar), tentunya ini akan memberatkan jika tidak dibarengi dengan manajemen waktu yang baik, terlebih seseorang yang memiliki kesibukan lebih seperti bekerja.

Dikhawatirkan, seseorang yang hanya mengejar target khatam Al-Qur’an namun dalam membacanya belum baik dan benar justru akan mengurangi nilai keberkahannya.

Karena jika hanya berfokus mengejar target menyelesaikan bacaan hingga khatam, dan dengan sengaja tidak mempedulikan kebenaraan bacaan hal tersebut bukanlah memuliakan al-quran, justru yang seperti itu adalah sebaliknya.

Kita semua diperintahkan untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan dengan benar, seperti firman Allah, dalam Al-Qur’an surat Al-Muzammil ayat 4, Allah Swt berfirman yang artinya,

“Dan bacalah Al-Qur’an dengan perlahan-lahan (tartil)” (Al-Muzzammil 4)

Sebaiknya, menyesuaikan keadaan. meskipun sedikit namun membacanya dengan baik dan benar tanpa terburu-buru dan dilakukan dengan istiqomah. Seperti yang disampaikan guru ngaji saya, membaca Al-Qur’an beda pengucapan panjang dan pendek dalam hukum tajwid sudah merubah makna.

Jadi kita perlu berhati-hati dalam membaca Al-Qur’an sebagai sarana memuliakan Al-Qur’an. Dan perlu difamani juga, tidak perlu takut atau khawatir dalam membaca al-quran jika kita belum lancar membacanya.

Seseorang yang belajar Al-Qur’an dengan ikhas ada banyak kebaikan dan pahala untuknya, seperti hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

“Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim).

Bagaimanapun juga membaca Al-Qur’an mendatangkan kebaikan, syaratnya adalah dengan pula memuliakannya serta ikhlas karena Allah Swt. Jika sekiranya mampu, meskipun bacaan masih belum lancar. Sangat dianjurkan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dibulan Ramadhan.

***

Ilustrasi Tugas Manusia di Dunia
Tingkatkan Ibadah Sunnah, sumber : Keranda

3. Menyegerakan Berbuka

Diantara sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  dalam berpuasa ialah sahur dan ifthar (berbuka puasa). Kedua hal ini tidak pernah sama sekali ditinggalkan oleh beliau, bahkan sahur merupakan pembeda antara puasa nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan umatnya dengan puasa kalangan ahlul kitab.

Oleh karena itu kita dapati dalam banyak hadits yang menunjukan perhatian dan antusias beliau dalam bersahur dan berbuka.  Pembahsan ini akan menguraikan berkenaan dengan ifthar Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yakni menyegerakan berbuka (ifthar).

Beliau berbuka setelah terbenam matahari dan sebelum shalat maghrib, (setelah masuk masuk waktu berbuka puasa). Menurut Abu Darda radhiyallahu ‘anhu hal ini meruapakan salah satu dari akhlak para Nabi, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Thabrani dalam al-Mu’jam al-kabir bahwa;

“Ada tiga perkara yang termasuk akhlaq para Nabi; menyegerakan ifthar, mengakhirkan makan sahur, dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika (berdiri) dalam shalat” (Majma’ az Zawaid 2/150)

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, mengabarkan tentang kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka terlebih dahulu sebelum menunaikan shalat maghrib.

Beliau, Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa sebelum melakukan sholat magrib dengan ruthob, jika tidak ada ruthob maka beliau berbuka tamar dan jika tidak ada tamar maka beliau meminum beberapa teguk air putih”. HR Abu Dawud (no. 2356)

Menyegerakan ifthar hal itu termasuk perkara kebaikan. Orang yang melakukannya sangat dicintai oleh Allah Ta’ala, sebagaimana sabda Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits berikut;

Dari Sahal bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

“Manusia akan sentiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits Qudsi diterangkan bahwa Allah mencintai orang yang menyegerakan buka puasa. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

Allah Ta’ala berfirman, “Sesunggunya hamba-Ku yang paling Aku cintai adalah yang paling menyegerakan ifthar

Sunnah Nabi Saw dalam mengawali berbuka yaitu dengan Kurma 

“Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah),  jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air” HR. Abu Dawud (no. 2356)

***

4. Makan Sahur

Dalam makan sahur terdapat keberkahan, makan sahur adalah suatu hal yang disunnahkan dan dianjurkan untuk diakhirkan. Dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Makan asalnya mubah (boleh). Namun jika makan seperti ini diniatkan untuk taqorrub (mendekatkan diri) pada Allah dan menaati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka bisa berubah menjadi hal yang disunnahkan.

Hadits ini menunjukkan dianjurkannya mengakhirkan makan sahur karena kata sahur dalam bahasa Arab dimaksudkan untuk akhir malam.

Kata ‘sahuur’ berbeda dengan kata ‘suhuur’. Sahuur berarti makanan yang dimakan di waktu sahur. Sedangkan suhuur bermakna aktivitas makan sahur. Jadi yang satu berarti makanan dan yang lain berarti (aktivitas) makan.

Semoga dengan menjalankan anjuran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dengan makan sahur ketika hendak berpuasa mendatangkan barokah dan anugerah dari Allah Swt.

***

5. Memberi Makan Orang Yang Berbuka

Seringkali ketika dalam suatu perjalanan saat Ramadhan kita menjumpai banyak sekumpulan orang sedang membagi-bagikan takjil atau nasi untuk berbuka puasa bagi para musafir yang sedang dalam perjalanan.

Hal itu mereka lakukan karena keutamaan yang didapat dari amalan itu seperti yang disabdakan oleh Nabi kita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits berikut,

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya,

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga,” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Al Munawi rahimahullah juga menjelaskan bahwa memberi makan buka puasa di sini boleh jadi dengan makan malam, atau dengan kurma. Jika tidak bisa dengan itu, maka bisa pula dengan seteguk air. (dari kitab Faidul Qodhir, 6/243)

***

Sedekah, sumber : Keranda
Sedekah, sumber : Keranda

6. Memperbanyak Bersedekah

Salah satu pintu yang dibuka oleh Allah untuk meraih keuntungan besar dari bulan Ramadhan adalah melalui sedekah. Islam sering menganjurkan ummatnya untuk memperbanyak sedekah. Dan bulan Ramadhan, amalan ini menjadi lebih dianjurkan lagi.

Demikianlah sepatutnya akhlak seorang mukmin, yaitu dermawan. Allah dan Rasul-Nya memerintahkan bahkan memberi contoh kepada umat Islam untuk menjadi orang yang dermawan serta pemurah. Ketahuilah bahwa kedermawanan adalah salah satu sifat Allah Ta’ala, sebagaimana hadits:

‏إن الله تعالى جواد يحب الجود ويحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها

“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi, di shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 1744)

Tertulis dalam sebuah buku berjudul, “100 Hikmah Ramadhan Republika” Alm. Prof. KH. Ali Mustafa Yaqub mengatakan bahwa Rasulullah lebih mendahulukan ibadah sosial (Ibadah Muta’addiyah) yakni infaq / bersedekah daripada ibadah-ibadah individual (Ibadah Qashiroh) seperti umroh, sholat, dsb, pada bulan Ramadhan.

Oleh karena itu, Rasulullah lebih memilih banyak bersedekah atau infaq.

Rasulullah ditanya: “Sedekah manakah yang paling utama? beliau menjawab: Sedekah di Bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi).

Sedekah juga bisa kita niatkan sebagi penggugur dosa.

Dengan bersedekah dilandasi ketaan kepada Allah dapat menghapuskan dosa-dosa bagi pelakunya. Seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

والصدقة تطفىء الخطيئة كما تطفىء الماء النار

“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614)

***

7. Sholat Qiyyamul Ramadhan (Sholat Tarawih)

Ibadah sunnah yang khas yang merupakan amalan di bulan Ramadhan adalah shalat tarawih (qiyamul ramadhan). Dan yang paling penting diingat ialah shalat tarawain dapat dilakukan dirumah sekalipun.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  pernah merasa khawatir karena takut shalat tarawih dianggap menjadi shalat wajib karena semakin hari semakin banyak yang ikut shalat berjamaah di masjid sehingga beliau akhirnya melaksanakan shalat tarawih sendiri di rumah.

Sholat tarawih adalah sholat yang dilakukan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dimalam bulan Ramadhan, Dalil mengenai sholat tarawih ini adalah sebagai berikut:

“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam salat di masjid lalu para sahabat mengikuti salat Dia, kemudian pada malam berikutnya (malam kedua) Dia salat maka manusia semakin banyak (yang mengikuti salat nabi), kemudian mereka berkumpul pada malam ketiga atau malam keempat. –

Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak keluar pada mereka, lalu ketika pagi harinya Dia bersabda: ‘Sungguh aku telah melihat apa yang telah kalian lakukan, dan tidaklah ada yang mencegahku keluar kepada kalian kecuali sesungguhnya aku khawatir akan diwajibkan pada kalian,’ dan (peristiwa) itu terjadi di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Terdapat beberapa praktik tentang jumlah raka’at dan jumlah salam pada salat Tarawih. Pada masa Nabi Muhammad salat Tarawih hanya dilakukan tiga atau empat kali saja, tanpa ada satu pun keterangan yang menyebutkan jumlah raka’atnya.

Pada zaman khalifah Umar salat Tarawih dihidupkan kembali dengan berjamaah, dengan jumlah 20 raka’at dilanjutkan dengan 3 raka’at witir.

Sejak saat itu umat Islam di seluruh dunia menjalankan salat Tarawih tiap malam-malam bulan Ramadhan dengan 20 raka’at. Empat mazhab yang berbeda, yaitu mazhab Al-Hanafiyah (8 rakaat), Al-Malikiyah (sebagian 8 atau 20 rakaat) , Asy-Syafi’iyah (20 rakaat) serta Al-Hanabilah (sebagian 8 atau 20 rakaat).

Sedangkan Umar bin Abdul Aziz sebagai khalifah dari Bani Umayyah di Damaskus menjalankan salat Tarawih dengan 36 raka’at. Dan Ibnu Taimiyah menjalankan 40 raka’at.

Lalu bagaimana cara kita menjalankan amal ini? sedangkan banyak perbedaan pendapat dalam menunaikannya. Baiknya adalah mengikuti ulama yang sudah memilih mazhab yang sesuai.

Baiknya ikutilah seorang ulama yang sudah jelas ilmunya, dan belajar kepada guru agar kita mendapatkan tuntunan yang benar. Seperti mayoritas masyarakat Indonesia mengikuti mazhab fiqh Imam Syafi’i, dan menjalankan sholat tarawih 20 rakaat.

***

8. I ’Tikaf di Masjid

Amalan di bulan ramadhan selanjutnya adalah I’tikaf. I’tikaf menurut bahasa berarti menetap pada sesuatu. Sedangkan menurut istilah syar’i i’tikaf artinya menetap di masjid dengan tata cara khusus yang disertai niat.

Para ulama bersepakat bahwa hukum i’tikaf adalah sunnah bukan wajib, kecuali jika seseorang telah bernazar pada dirinya untuk beri’tikaf karena sesuatu hal.

Waktu i’tikaf afdhal nya adalah di akhir bulan ramadhan (10 hari terakhir) sebagaimana hadits yang disampaikan ummul mu’minin ‘Aisyah, ia berkata,

“Nabi salallahu ‘alaihi wassalam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan, hingga wafatnya kemudian istri-istri beliau pun beri’tikaf setelah kepergian beliau” (HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi salallahu ‘alaihi wassalam beri ’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dengan menghindar dari segala kesibukan dunia, memperbanyak do’a dan berdzikir ketika itu. Hingga bisa berkonsentrasi penuh untuk bermunajat kepada Allah, dan memperoleh malam lailatul qadar,

I’tikaf hendaknya dilakukan di dalam masjid. Para ulama sepakat bahwa i’tikaf hanya sah jika dilakukan di dalam masjid, baik wanita maupun laki-laki. Imam Malik berpendapat bahwa i’tikaf boleh dilaksanakan di masjid manapun (asal dimasjid tersebut ditegakkan shalat lima waktu). Karena firman Allah dalam Q.S. Al Baqarah : 187

وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ

“….sedang kamu beri’tikaf dalam masjid..”

Imam Syafi’i menambahkan syarat, yakni masjid tersebut harus didirikan juga sholat jum’at. Tujuannya supaya ketika pelaksanaan sholat jumat orang yang beri’tikaf tidak perlu berpindah masjid.

***

Amalan Dzikir di Bulan Ramadhan, sumber : Keranda

9. Perbanyak Berdzikir, Istigfar dan Memohon Ampunan Kepada Allah Swt

Amalan di bulan ramadhan yang dapat menggugurkan dosa di bulan Ramadhan yang pertama adalah berdoa memohon ampunan dengan sungguh-sungguh. Allah telah berjanji dalam firman-Nya bahwa Ia akan mengabulkan doa dari para hamba-Nya, yaitu doa yang penuh dengan kesungguhan hati dan penuh pengharapan kepada Allah, terlebih doa yang dipanjatkan di bulan Ramadhan.

Berdoalah memohon ampunan dari-Nya atas segala dosa yang telah diperbuat. Insya Allah jika doa itu sungguh-sungguh, Allah akan mengampuninya.

Frima Allah SWT dalam (Q.S. al-Mu’min: 60).

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (Q.S. al-Mu’min: 60)

Dalam berdoa memohon ampunan kepada Allah, perhatikan adab dan ketentuan di dalam berdoa, agar Allah menerima doa kita dan mengabulkan apa yang menjadi doa kita.

Seperti berdoa dalam keadaan bersuci, tidak tergesa-gesa, selalu memanfaatkan waktu mulia dimana doa tidak tertolak dan diijabahi seperti pada waktu anatar azan dan iqomah, selesai sholat, sepertiga malam terkahir dan terlebih waktu-waktu bulan suci Ramadhan.

Mulailah berdoa dengan membaca pujian kepada Allah dan shalawat, dan menjauhkan diri dari perkara haram yang akan menjadi tirai/penghalang ketika berdoa antara hamba dan Rabb-Nya. Mohonlah ampunan dari Allah meskipun dosa yang telah kita perbuat sangatlah banyak.

Dalam hadits riwayat Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda bahwa Allah Swt berfirman,

Wahai bani Adam, sesungguhnya selama engkau masih berdoa dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu semua dosa yang ada padamu dan Aku tidak akan peduli. Wahai bani Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli. –

-Wahai bani Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan seukuran bumi kemudian engkau datang menjumpai-Ku dalam keadaan tidak berbuat syirik atau menyekutukan-Ku dengan apapun juga, maka sungguh Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan seukuran bumi juga,” (H.R. at-Tirmidzi).

Di waktu-waktu Ramadhan, perbanyak memohon ampunan kepada Allah Swt, perbanyak baca sholawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, juga dzikir-dzikir yang lainya seperti tasbih, tahmid, takbir untuk lebih mendekatkan hati, jiwa kita kepada Allah Swt.

***

10. Umroh di Bulan Ramadhan

Sebagaimana amalan ada yang memiliki keistimewaan jika dilakukan pada waktu tertentu, demikian pula ibadah umrah. Umrah di bulan Ramadhan terasa sangat istimewa daripada umrah di bulan lainnya yaitu senilai dengan haji bahkan seperti haji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya pada seorang wanita,

مَا مَنَعَكِ أَنْ تَحُجِّى مَعَنَا

Apa alasanmu sehingga tidak ikut berhaji bersama kami?

Wanita itu menjawab, “Aku punya tugas untuk memberi minum pada seekor unta di mana unta tersebut ditunggangi oleh ayah fulan dan anaknya –ditunggangi suami dan anaknya-. Ia meninggalkan unta tadi tanpa diberi minum, lantas kamilah yang bertugas membawakan air pada unta tersebut. –

Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ

Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256).

Dalam lafadz Muslim disebutkan,

فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً

Umrah pada bulan Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Muslim no. 1256)

Dalam lafadz Bukhari yang lain disebutkan,

فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةً مَعِى

Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku” (HR. Bukhari no. 1863).

Apa yang dimaksud senilai dengan haji?

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Yang dimaksud adalah umrah Ramadhan mendapati pahala seperti pahala haji. Namun bukan berarti umrah Ramadhan sama dengan haji secara keseluruhan. Sehingga jika seseorang punya kewajiban haji, lalu ia berumrah di bulan Ramadhan, maka umrah tersebut tidak bisa menggantikan haji tadi.” (Syarh Shahih Muslim, 9:2)

Apakah umrah Ramadhan bisa menggantikan haji yang wajib?

Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah (ketua Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia di masa silam) pernah menerangkan maksud umrah Ramadhan seperti berhaji bersama Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. –

Beliau mendapat pertanyaan, “Apakah umrah di bulan Ramadhan bisa menggantikan haji berdasarkan sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa berumrah di bulan Ramadhan maka ia seperti haji bersamaku”?

Jawaban Syaikh rahimahullah, “Umrah di bulan Ramadhan tidaklah bisa menggantikan haji. Akan tetapi umrah Ramadhan mendapatkan keutamaan haji berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, –

Umrah Ramadhan senilai dengan haji.” Atau dalam riwayat lain disebutkan bahwa umrah Ramadhan seperti berhaji bersama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu yang dimaksud adalah sama dalam keutamaan dan pahala. Dan maknanya bukanlah umrah Ramadhan bisa menggantikan haji.

– Orang yang berumrah di bulan Ramadhan masih memiliki kewajiban haji walau ia telah melaksanakan umrah Ramadhan, demikian pendapat seluruh ulama. Jadi, umrah Ramadhan senilai dengan haji dari sisi keutamaan dan pahala. Namun tetap tidak bisa menggantikan haji yang wajib.” (Fatawa Nur ‘ala Darb, Syaikh Ibnu Baz)

Itulah 10 Amalan di Bulan Ramadhan disamping Puasa Ramadhan dan zakat fitrah, yang bisa kita amalkan untuk mendekatkan diri dan taat kepada Allah serta menghasi Ramadhan agar lebih bermakna.

Semoga kita selalu diberi kekuatan dan kesehatan oleh Allah Swt untuk bisa melaksanakan serangkaian ibadah di bulan Ramadhan Tahun ini.

Simak Keutamaan Bulan Ramadhan Berikut Ini

Sebentar lagi kita akan menginjak bulan Ramadhan. Sudah saatnya kita mempersiapkan ilmu untuk menyongsong bulan tersebut. Insya Allah, kesempatan kali ini dan selanjutnya, distributorkerandamayat.com mulai menampilkan artikel-artikel seputar puasa Ramadhan. Semoga dengan persiapan ilmu ini, ibadah Ramadhan kita semakin lebih baik dari sebelumnya. Simak keutamaan bulan ramadhan berikut ini.

Ramadhan adalah Bulan Diturunkannya Al Qur’an

Bulan ramadhan adalah bulan yang mulia. Bulan ini dipilih  sebagai bulan untuk berpuasa dan pada bulan ini pula Al Qur’an diturunkan. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185)

Ibnu Katsir rahimahullah tatkala menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan, ”(Dalam ayat ini) Allah Ta’ala memuji bulan puasa –yaitu bulan Ramadhan- dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya Al Qur’an dari bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah telah menurunkan kitab ilahiyah lainnya pada para Nabi ’alaihimus salam.”[1]

Setan-setan Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu Surga Dibuka Ketika Ramadhan Tiba

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.”[2]

Al Qodhi ‘Iyadh mengatakan, “Hadits di atas dapat bermakna, terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu Jahannam dan terbelenggunya setan-setan sebagai tanda masuknya bulan Ramadhan dan mulianya bulan tersebut.” Lanjut Al Qodhi ‘Iyadh, “Juga dapat bermakna terbukanya pintu surga karena Allah memudahkan berbagai ketaatan pada hamba-Nya di bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam. Hal ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Di bulan Ramadhan, orang akan lebih sibuk melakukan kebaikan daripada melakukan hal maksiat. Inilah sebab mereka dapat memasuki surga dan pintunya. Sedangkan tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, inilah yang mengakibatkan seseorang mudah menjauhi maksiat ketika itu.” [3]

Terdapat Malam yang Penuh Kemuliaan dan Keberkahan

Pada bulan ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah –yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan- saat diturunkannya Al Qur’anul Karim.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr: 1-3).

Dan Allah Ta’ala juga berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan: 3). Yang dimaksud malam yang diberkahi di sini adalah malam lailatul qadr. Inilah pendapat yang dikuatkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobari rahimahullah[4]. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama di antaranya Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.[5]

Bulan Ramadhan adalah Salah Satu Waktu Dikabulkannya Do’a

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.”[6]

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizholimi”.[7] An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Hadits ini menunjukkan bahwa disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdo’a dari awal ia berpuasa hingga akhirnya karena ia dinamakan orang yang berpuasa ketika itu.”[8] An Nawawi rahimahullah mengatakan pula, “Disunnahkan bagi orang yang berpuasa ketika ia dalam keadaan berpuasa untuk berdo’a demi keperluan akhirat dan dunianya, juga pada perkara yang ia sukai serta jangan lupa pula untuk mendoakan kaum muslimin lainnya.”[9]

Raihlah berbagai keutamaan di bulan tersebut, wahai Saudaraku. Semoga Allah memudahkan kita untuk semakin meningkatkan amalan sholih di bulan Ramadhan. Demikian Artikel tentang Keutamaan Bulan Ramadhan semoga bermanfaat bagi kita semua amiiin.

Kisah Inspiratif dari Kematian Sahabat Nabi Umar bin Khattab

Ilustrasi Umar bin Khattab, sumber Oke Zone

Pada peristiwa kematian Sahabat Nabi yang menjadi salah satu teman paling dekat Rasulullah Muhammad SAW yaitu Umar bin Khattab sebenarnya terjadi hal yang diluar dugaan. Bahkan begitu menyedihkannya karena terdapat tragedi yang memilukan. Padahal kita mengetahui bahwa Umar bin Khattab adalah Sahabat Nabi yang mulia dan dijamin masuk surga.

Dari berbagai kisah inspiratif yang dapat dijadikan pelajaran, kisah kematian Sahabat Nabi adalah salah satu hal yang mungkin bisa direnungkan. Peristiwa kematiannya, wasiatnya hingga sikap Umat Muslim yang berada pada momen kematian Sahabat Nabi ini biasanya menjadi sumber informasi yang bisa diamalkan oleh kita generasi akhir zaman.

Mengenal Umar bin Khattab

Untuk lebih menyelami kisah inspiratif ini, sebelum membahas bagaimana kematian Sahabat Nabi SAW yang paling dikenal ini, menarik untuk mengetahui bagaimana sepintas Umar bin Khattab semasa hidupnya. Meskipun begitu dekat hubungannya dengan Rasulullah Muhammad SAW, namun ternyata di masa awal dia bukanlah seseorang yang langsung memutuskan untuk memeluk Islam.

Diketahui bahwa Umar bin Khattab sebelum memeluk Islam adalah orang yang memusuhi Rasulullah SAW karena ajaran Islam yang dibawanya. Bahkan, Umar bin Khattab juga acapkali menyiksa beberapa diantara Umat Muslim yang lemah pada waktu itu. Hingga Umar bin Khattab sendiri berniat kuat untuk membunuh Nabi Muhammad SAW.

Dengan sikapnya yang seperti itu, para kafir Makkah menjagokannya sebagai salah satu musuh Islam. Umar bin Khattab juga dikenal dengan ketangkasannya serta keahliannya dalam peperangan atau hanya sekedar berduel beradu secara fisik. Namun akhirnya Umar bin Khattab memutuskan untuk memeluk Islam.

Umar bin Khattab memeluk Islam setelah melalui proses diberikan hidayah oleh Allah SWT. Dalam prosesnya, salah satunya adalah do’a Rasulullah SAW yang berharap kepada Allah SWT agar salah seorang yang kuat masuk Islam. Selain itu, Umar bin Khattab juga mendengar bacaan Al Quran. Meskipun awalnya marah dan menampar Adik Perempuannya yang membaca Al Quran tersebut, namun akhirnya Umar bin Khattab tersadar hingga cahaya Islam masuk ke dalam hatinya dan memutuskan untuk masuk Islam.

Ilustrasi Umar bin Khattab, sumber RCTI Plus
Ilustrasi Umar bin Khattab, sumber RCTI Plus

Peristiwa masuk Islamnya Umar bin Khattab menjadi berita yang menggemparkan sekaligus menghancurkan hati orang-orang kafir Makkah terutama yang memusuhi Rasulullah SAW dan ajaran Islam. Namun sebaliknya, keberadaan Umar bin Khattab di barisan Umat Muslim menjadi tambahan kekuatan serta angin segar yang memperbaharui kekuatan dakwah Rasulullah SAW.

Menjadi Khalifah

Setelah Rasulullah SAW wafat, para Sahabat sepakat untuk mengangkat Khalifah pengganti Rasulullah SAW untuk menjadi pemimpin Umat Muslim di dunia. Pada waktu itu, yang pertama kali terpilih adalah Abu Bakar RA. Beliau dikenal sebagai salah satu yang paling besar kontribusinya terhadap Islam dan sebagai Sahabat Rasulullah SAW.

Setelah Abu Bakar wafat, Umar bin Khattab-lah yang dipercaya untuk memegang tampuk kepemimpinan yang telah diwariskan oleh Rasulullah SAW. Terpilihnya Umar bin Khattab sebagai Khalifah kedua menggambarkan betapa Umar bin Khattab memiliki tempat terbaik di sisi Rasulullah SAW setelah Abu Bakar RA. Meskipun pernah dalam hidupnya terbesit niat membunuh Rasulullah SAW. Begitulah hidayah dari Allah SWT mampu mengubah hati seseorang.

Pada masa kepemimpinannya sebagai Khalifah, Umar bin Khattab dikenal berprestasi. Terutama mampu menebarkan keadilan di tengah penduduk wilayah yang dipimpinnya. Beliau memperkuat baitul mal sebagai sarana untuk menyebarkan harta dengan adil serta memberikan kesempatan yang luas untuk dikritik bahkan dimuka umum sekalipun. Prestasi lainnya yang dikenal adalah mampu menaklukkan wilayah hingga ke Masjidil Aqsha untuk menyebarkan Islam setelah memenangkan perang dari pasukan Romawi yang dikenal kuat saat itu.

Dengan berbagai prestasi kepemimpinannya, rasanya jarang ada masalah yang tidak mampu diselesaikannya. Bahkan, pernah ada bencana alam yang menyebabkan penduduk kesusahan bertahan hidup, namun tidak ada seorangpun yang terdorong untuk berbuat jahat demi bertahan hidup. Komitmen masyarakat yang kuat untuk tidak melakukan tindak kejahatan ini merupakan prestasi yang begitu gemilang dari kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab.

Kematian Umar bin Khattab

Peristiwa kematian Sahabat Nabi SAW Umar bin Khattab ternyata diluar dugaan banyak orang. Meskipun sesuai dengan hadis Rasul bahwa beliau akan mati syahid, namun banyak yang tidak menyangka Beliau mati syahid di sekitar penduduknya sendiri. Bukan di tengah peperangan.

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa diantara Sahabatnya, yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib bahwa semuanya akan mati dalam keadaan syahid. Namun, saat kematian Sahabat Nabi, Umar bin Khattab, tidak ada momen jihad atau peperangan sama sekali. Bagaimana mungkin Beliau mendapatkan syahid?

Adalah seorang budak bernama Abu Lukluk atau juga dikatakan bernama Fairuz yang menikam Umar bin Khattab pada saat menjadi Imam Sholat subuh bersama para Sahabat Nabi SAW lainnya. Penikaman ini disinyalir dilatarbelakangi oleh dendam karena Umar bin Khattab menaklukkan Persia (kampung halaman Abu Lukluk), dimana Persia merupakan negara adidaya pada waktu itu.

Begitulah, meskipun dikenal sebagai pemimpin adil, yang berhasil mendidik penduduknya dengan kebaikan, menebarkan kemakmuran dan memberikan pengayoman paling bijak, Khalifah Umar bin Khattab tetap menjadi sasaran pembunuhan. Lantas apatah lagi pemimpin yang bersikap sebaliknya yaitu dzholim dan kejam?

Ilustrasi Umar bin Khattab, sumber Oke Zone
Ilustrasi Umar bin Khattab, sumber Oke Zone

Semasa Umar masih hidup Umar meninggalkan wasiat yaitu:

  1. Bila engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu. Karena celamu lebih banyak darinya.
  2. Bila engkau hendak memusuhi seseorang, maka musuhilah perutmu dahulu. Karena tidak ada musuh yang lebih berbahaya terhadapmu selain perut.
  3. Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah Allah. Karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain Allah.
  4. Jika engkau ingin meninggalkan sesuatu, maka tinggalkanlah kesenangan dunia. Sebab apabila engkau meninggalkannya, berarti engkau terpuji.
  5. Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu, maka bersiaplah untuk mati. Karena jika engkau tidak bersiap untuk mati, engkau akan menderita, rugi, dan penuh penyesalan.
  6. Bila engkau ingin menuntut sesuatu, maka tuntutlah akhirat. Karena engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya.

Itu dia sepetik kisah kematian Sahabat Nabi SAW, Umar bin Khattab. Bagi siapa saja yang masih mengarungi perjalanan kehidupan, sebelum digotong oleh Keranda Mayat memasuki liang lahat, kita masih bisa belajar, mengambil hikmah dan memperbaiki diri dengan bertaubat. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.