Mumi Mesir adalah salah satu yang menggambarkan pemakaman yang unik yang pernah ada di dunia. Tata cara pemakaman unik sebenarnya bukan hanya ada pada Mumi Mesir saja. Bahkan di Indonesia juga terdapat yang semacam ini.
Mungkin Anda pernah mendengar tradisi pemakaman suku Toraja atau Desa Trunyan di Bali yang merupakan pemakaman unik yang ada di Indonesia. Keduanya bisa Anda ketahui dengan berwisata ke lokasi tempat suku Toraja dan Desa Trunyan. Nah, lantas bagaimana dengan Mumi Mesir?
Apa Itu Mumi?
Baik Mumi Mesir atau Mumi lainnya, sebenarnya merupakan metode pemakaman yang sama-sama berprinsip mengawetkan jasad manusia setelah mati. Namun pengawetan ini menggunakan bahan yang berbeda-beda pada tiap tempat asalnya serta terdapat pula pengawetan yang alami oleh karena kondisi alam.
Lantas mengapa Mumi Mesir lebih terkenal dibandingkan yang lainnya? Peristiwa penemuan Mumi Mesir mungkin terbilang yang paling menghebohkan. Selain karena asal muasalnya yang ada sejak masa sebelum masehi, terdapat juga mitos yang menjadi hal menarik dalam Mumi Mesir ini.
Dilansir dari wikipedia, Mumi adalah sebuah mayat yang diawetkan, dikarenakan perlindungan dari dekomposisi oleh cara alami atau buatan, sehingga bentuk awalnya tetap terjaga. Ini dapat dicapai dengan menaruh tubuh tersebut di tempat yang sangat kering atau sangat dingin, atau ketiadaan oksigen, atau penggunaan bahan kimiawi.
Mumi paling terkenal adalah mumi yang dibalsam dengan tujuan pengawetan tertentu, terutama dalam Mesir kuno. Orang Mesir percaya bahwa badan adalah tempat Ka seseorang yang sangat penting dalam masa setelah hidup. Di Tiongkok, telah ditemukan dari peti mati sipres yang tenggelam dengan menggunakan tanaman obat-obatan.

Mumi yang terbentuk karena kejadian alami, seperti di tempat super dingin (Ötzi), asam (manusia Tollund) atau kekeringan yang ditemukan di banyak tempat di dunia. Beberapa mumi yang terawet baik dalam kondisi alami bermulai sejak periode Inca di Peru.
Selain itu, terdapat pula apa yang disebut mumifikasi. Mumifikasi terjadi pada suhu panas dan kering sehingga tubuh akan terdehidrasi dengan cepat. Mumifikasi terjadi pada 12-14 minggu. Jaringan akan berubah menjadi keras, kering, warna coklat gelap, berkeriput dan tidak membusuk.
Beberapa mumi lainnya yang ditemukan berbeda selain Mesir, Peru dan Tiongkok ada beberapa diantaranya. Terdapat Tollund Man di Denmark, Itigilov yang merupakan mumi seorang Budha, Capuchin di Italia, Salt man di Iran, Qilakitsoq, Loulan dan sokushinbutsu di Jepang. Semuanya merupakan mumi karena jasad yang sudah meninggal masih dalam keadaan awet.
Fakta Unik Mumi Mesir
Mumi Mesir dikenal di seluruh dunia terutama karena terdapat film-film terkenal yang menceritakan adegan fiksi seputar mumi yang satu ini. Meskipun begitu, terdapat bagian-bagian yang berdasarkan fakta seputar mumi dari mesir yang sebenarnya. Nah, apa saja fakta uniknya? Simak informasi berikut ini.
1. Mitos Kutukan
Mungkin di masanya tidak ada yang aneh dengan mumi ini. Setiap yang meninggal maka dimakamkan menurut kepercayaan setempat yang menjadikannya seperti tata cara pemakaman mumi ini. Namun ada mitos seputar kutukan yang terkenal bahkan menghebohkan dunia.

Dilansir dari History, pada 16 Februari 1923, sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh arkeolog Inggris Howard Carter dan dibiayai oleh Lord Carnarvon membuka ruang pemakaman yang disegel dari firaun dinasti ke-18, yakni Raja Tutankhamun, yang juga dikenal sebagai Raja Tut. Tutankhamun adalah penguasa yang kurang dikenal, tetapi penemuan makamnya yang utuh dan tidak rusak membuat namanya mencuat seperti selebriti. Penemuan Carter juga memicu minat baru di bidang Egyptology.
Terlepas dari kenyataan bahwa makam Raja Tut tidak memiliki kutukan tertulis di dinding atau pada barang-barang di interiornya, namun kutukan Raja Tut adalah kutukan firaun yang paling terkenal dari semuanya. Ini karena adanya kematian misterius yang menimpa anggota ekspedisi itu dan diduga terkena kutukan. Mental Floss memiliki daftar anggota ekspedisi Carter yang menemui ajalnya setelah pembukaan makam Tut pada tahun 1923.
Lord Carnarvon, orang yang membiayai penggalian, meninggal hanya beberapa bulan setelah kuburan pertama kali dibuka. Dia meninggal karena gigitan nyamuk yang terinfeksi. Seorang teman Howard Carter, yang memberikan tangan mumi sebagai hadiah, mengalami insiden memilukan, rumahnya terbakar, dan juga kebanjiran ketika dia kembali membangun rumahnya. Eksekutif kereta api Amerika George Jay Gould meninggal karena pneumonia setelah mengunjungi makam tersebut.
Saudara tiri Lord Carnarvon bahkan tidak pernah mengunjungi makam itu, tetapi mengalami kebutaan, dan meninggal karena sepsis, kematiannya dikaitkan dengan Lord Carnarvon yang dianggap membawa kutukan firaun kepadanya. Yang lainnya diduga meninggal karena pembunuhan, mati dengan cara dibakar, dan bunuh diri karena putus asa akibat rumor tentang kutukan. Howard Carter sendiri hidup selama lebih dari satu dekade setelah ekspedisi, tetapi beberapa masih menghubungkan kematiannya akibat limfoma dari kutukan firaun.
2. Lapisan Kain Kafan Mumi
Untuk satu mumi Mesir membutuhkan 7 lapis kain kafan agar mumi bisa tertutup sempurna dan tidak membusuk. Kain kafan ini akan dibuat seperti perban panjang dan dibebatkan hingga 7 lapis. Kain 7 lapis ini menjadi salah satu penyebab mumi bisa awet hingga ribuan tahun. Selain dilapis, mumi juga dibalsem sehingga aman dan tidak digerogoti oleh kuman maupun bakteri. Mumi Mesir juga akan disimpan dalam sarkofagus tebal yang semakin membuatnya super awet.

3. Mumi Terawet
Biasanya beda tahun, beda juga cara mumifikasi di Mesir. Beberapa mumi Mesir bisa rusak hanya dalam waktu puluhan tahun. Ada yang masih utuh hingga ribuan tahun. Hingga kini, salah satu mumi paling awet ada dari masa Raja Tutankhamun pada tahun 1570-1095 sebelum Masehi. Seluruh mumi utuh hingga hari ini.
4. Jumlahnya Banyak
Mumifikasi mayat seorang raja ataupun keluarga kerajaan Mesir memang sering dilakukan sejak dulu kala. Proses ini membuat jumlah mumi Mesir mencapai ratusan dan ribuan. Ratusan dan ribuan mumi ini tersebar di seluruh penjuru Mesir dan paling banyak ditemukan di area reruntuhan kerajaan. Saat ditemukan, mumi-mumi ini akan dipindahkan ke museum atau bahkan dibiarkan di tempatnya semula. Mumi-mumi lalu akan mendapat perawatan dari pemerintah Mesir agar tidak rusak.
5. Dimakamkan Bersama Harta
Sebelum mumi dimasukkan ke dalam tempat peristirahatan terakhirnya atau dimasukkan ke dalam peti, mumi akan dibawa menggunakan kereta yang mewah dan kokoh. Kereta mewah ini juga akan ikut dikubur bersama dengan muminya. Di makam Raja Tut, ada enam kereta yang ikut dikubur beserta dengan harta berupa emas yang berlimpah. Wah, kaya juga ya Raja Tut ini.
Itu dia 5 fakta unik seputar Mumi Mesir yang menarik untuk diketahui. Tentu saja masih terdapat berbagai fakta unik lainnya yang bisa Anda simak. Untuk Anda yang ingin memesan keranda jenazah, kunjungi halaman kontak distributor keranda mayat.