Umat muslim perlu mengetahui keistimewaan bulan rajab. Di dalam Islam, terdapat bulan-bulan khusus yang dijadikan istimewa oleh Allah SWT sehingga dapat menjadi kesempatan yang baik untuk memperbaiki diri dan menambah banyak amalan dan ampunan. Salah satunya adalah bulan rajab.
Dengan semangat untuk terus meningkatkan amalan dan memperbaiki diri, tim redaksi distributor keranda mayat kali ini akan memberikan informasi seputar keistimewaan bulan rajab. Namun jangan lupa, untuk Anda atau komunitas di sekitar Anda yang membutuhkan seperangkat alat pengurusan jenazah, kunjungi website distributor keranda mayat dan lihat harga keranda jenazah serta produk lainya.
Bulan Rajab
Menurut penanggalan Hijriyah, bulan Rajab adalah bulan ke tujuh dan biasanya merupakan momen untuk mempersiapkan bulan Ramadhan. Namun jangan lupa, terdapat keistimewaan bulan Rajab yang juga menuntun kita untuk melakukan berbagai amalan. Dengan amalan ini kita akan mendapatkan berbagai berkah karena keistimewaan bulan Rajab.
Dari seluruh bulan-bulan Hijriyah menurut penanggalan Islam, terdapat 4 bulan yang disebut sebagai bulan haram. Namun bukannya bulan ini haram sebagaimana makna haram untuk benda atau perbuatan, justru bulan haram adalah bulan yang istimewa untuk melaksanakan berbagai amalan. Bulan haram adalah bulan dimana lebih ditekankan untuk melakukan amalan baik dan haram untuk melakukan perbuatan yang dilarang.
Pada saat Rasulullah SAW menyelesikan pelaksanaan Haji Wada, Rasulullah SAW berwasiat. Dari berbagai wasiat yang Beliau SAW sampaikan diantaranya disampaikan seputar bulan haram. Inilah pedoman dimana disebutkan bulan Rajab sebagai salah satu bulan haram diantar 12 bulan hijriyah menurut penanggalan Islam.
Di dalam Al Quran juga demikian. Allah SWT menyatakan bahwa banyaknya jumlah bulan menurut pergerakannya adalah 12 bulan. Sedangkan 4 bulan diantaranya merupakan bulan haram. Di dalam ayat yang merupakan surat At Taubah ini, bulan haram ini adalah bulan dimana Allah SWT melarang manusia untuk berperang.
Berikut terjemahan ayat 36 surat At Taubah, “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (untuk perang). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.”
Selain ayat Al Quran, Rasulullah SAW juga menyampaikan sebagai hadits seputar bulan Rajab sebagai berikut, “Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari-Muslim).
Peristiwa di Bulan Rajab
Diantara keistimewaan bulan Rajab yang perlu diketahui adalah peristiwa penting yang terjadi. Salah satu peristiwa yang terjadi diantara banyak momen yang bisa dikenang oleh Umat Muslim adalah Isra’ dan Mi’raj. Bagaimana pentingnya peristiwa ini?
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj adalah momen dimana Allah SWT memperjalankan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram (Mekkah) ke Masjidil Aqsa (Palestina) dalam waktu semalam. Kemudian Allah SWT me-Mi’raj kan Rasulullah SAW ke langit untuk menerima perintah amalan yang paling penting dalam Islam yaitu amalan Shalat 5 waktu.
Peristiwa ini dikatakan penting dan istimewa. Yang pertama karena terjadinya sebagai sebuah mu’jizat dari Allah SWT. Tentu saja sebagai mu’jizat, peristiwa ini diluar nalar. Sebagai muslim dan bahkan manusia secara keseluruhan, merupakan ujian yang berat untuk meyakininya. Namun keyakinan terhadap apa yang dibawa dan disampaikan oleh Rasulullah SAW merupakan pembeda antara keimanan dan kekufuran.
Amalan di Bulan Rajab
Disebut keisitimewaan bulan Rajab juga disertai adanya anjuran untuk melakukan amalan baik. Amalan ini juga mendapat ganjaran yang besar jika dilakukan karena keistimewaan bulan Rajab ini. Nah, apa saja anjuran beramal di bulan ini?
Sebagai bulan haram, makna yang dipahami dari pengertian bulan haram adalah ganjaran yang besar yang didapatkan dari amalan yang dilakukan. Yaitu, jika melakukan amalan sholeh mendapatkan ganjaran yang berlipat ganda. Sebaliknya, jika melakukan ma’siyat maka akan mendapatkan ganjaran dosa yang lebih besar dibandingkan pada bulan-bulan lainnya.
Salah satu amalan sholeh yang dianjurkan terutama saat menghadapi bulan Rajab adalah berpuasa. Hal ini sebagaimana yang terdapat di dalam hadits dari Said Ibnu Jubair, “Saya mendengar Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Rasulullah SAW berpuasa (di bulan Rajab) hingga kami menduga Beliau SAW selalu berpuasa dan Beliau tidak puasa (berturut-turut) sampai kami menduga Beliau tidak puasa,” (HR Muslim).
Karena itu, berpuasa adalah salah satu amalan yang dianjurkan sebagaimana yang disampaikan dalam hadits di atas. Namun apa hukumnya? Sesuai dengan pendapat Imam An-Nawawi, hukum puasa di bulan Rajab adalah sunnah.
Umat Muslim juga biasanya bersama-sama berusaha mengingatkan sesama jika telah masuk bulan Rajab dengan do’a. Berikut do’anya,
أللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَان
Artinya, Ya Allah, berkahilah umur kami di bulan Rajab dan Syaban, serta pertemukanlah (umur) kami hingga bulan Ramadhan.
Nah, itu dia berbagai informasi seputar keistimewaan bulan Rajab dan apa saja yang dianjurkan untuk dilakukan saat menghadapi bulan ini. Tentu saja masih terdapat pedoman lainnya seputar keistimewaan bulan rajab ini dan amalannya di referensi-referensi lainnya. Semoga ringkasan informasi ini dapat memberikan manfaat untuk Anda.