Di Indonesia, pohon Kamboja kuburan menjadi sesuatu yang selalu ditemui di pemakaman. Padahal, sebenarnya tanaman ini indah dengan kelopak bunganya yang berwarna menarik serta aromanya yang harum. Namun mengapa pohon Kamboja kuburan hanya ditemui di pemakaman?
Benarkah pohon Kamboja kuburan terkait dengan hal-hal mistis? Sebab tentu saja orang-orang yang melihatnya akan menghubungkan demikian. Karena di Indonesia pohon yang satu ini menjadi ciri khas di pemakaman. Bagaimana di negara-negara lainnya?
Informasi Pohon Kamboja
Pohon Kamboja kuburan ini merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah. Nama latin Plumeria diberikan untuk menghormati Charles Plumier (1646-1706), pakar botani asal Prancis yang meneliti tanaman ini sejak awal. Padahal dilihat dari namanya tanaman ini seperti berasal dari daerah Asia, namun ternyata tidak.
Walaupun berasal dari tempat yang jauh, kamboja sekarang merupakan pohon yang sangat populer di Pulau Bali karena ditanam di hampir setiap pura serta sudut kampung, dan memiliki fungsi penting dalam kebudayaan setempat. Rumah-rumah yang bercorak tropis dan bangunan Hindu juga menggunakan pohon yang satu ini sebagai dekorasinya.
Di beberapa tempat di Nusantara, termasuk Malaya, kamboja ditanam di pemakaman sebagai tumbuhan peneduh dan penanda tempat. Kamboja dapat diperbanyak dengan mudah, melalui stek batang. Meskipun awalnya dihubungkan dengan pemakaman, namun sebenarnya pohon ini merupakan tanaman hias yang cocok untuk menjadi dekorasi di berbagai tempat.
Bentuk tanaman ini berupa pohon kecil dengan daun jarang namun tebal. Bunganya yang harumnya sangat khas, dengan mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai. Bunga dengan empat atau enam helai mahkota bunga oleh masyarakat tertentu dianggap memiliki kekuatan gaib. Jenis akarnya serabut dan tekstur bunganya tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus.
Bunga kamboja tidak hanya terdiri dari satu jenis saja melainkan bermacam-macam. Misalnya Plumeria Bali-Whirl. Bunga kamboja ini memiliki mahkota yang bertumpuk, sedang cara memperbanyak serta melestarikannya adalah dengan penyetekkan. Ada juga Plumeria Acuminata, bentuk mahkotanya membulat serta bagian ujungnya menggulung. Yang ketiga yakni Plumeria Acutifolia, bau bunganya harum dan berkhasiat untuk mengobati beberapa penyakit.
Namun terdapat pula Plumeria Cendana, yang berbau harum tetapi getahnya mengandung racun yang dapat menimbulkan rasa gatal. Kemudian Plumeria Kok Putih yang dikenal sebagai bunga kamboja sekalipun sudah mekar tetap terlihat agak kuncup.
Ada juga Adenium Obesum, biasanya orang-orang menyebutnya dengan bunga kamboja Jepang. Bunga ini bukan berasal dari negeri sakura melainkan dari Benua Afrika, tepatnya Tanzania, Kenya, dan Uganda. Tanaman ini juga terkenal dengan sebutan the rose of desert (mawar padang pasir), hal ini disebabkan karena dia mampu bertahan hidup meskipun tumbuh di padang pasir.
Jadi sebenarnya pohon Kamboja kuburan bukanlah satu-satunya dan masih terdapat berbagai jenis lainnya. Semua jenis ini sebenarnya serupa tanaman hias yang dapat menjadi dekorasi outdoor yang menarik. Selain itu, berbagai jenis Kamboja juga dikenal khasiatnya untuk tubuh meskipun ada juga yang merugikan.
Pohon Kamboja di Pemakaman
Lantas mengapa pohon Kamboja kuburan dikenal demikian seolah pohon ini merupakan pohon mistis? Tentu saja untuk cerita mistis bergantung dari sudut pandang dan mungkin memiliki versi masing-masing yang biasanya sulit untuk dilihat faktanya. Namun pohon Kamboja kuburan juga terkait dengan ilmu alam.
Ada hal dalam ciri-ciri fisik serta siklus hidup pohon Kamboja yang sebenarnya dapat bermanfaat terhadap lingkungan tertentu. Nah, salah satunya lingkungan pemakaman atau kuburan. Bagaimanapun kuburan menjadi bagian dari lingkungan alam yang perlu dijaga. Pohon Kamboja ternyata bisa menjadi bagian yang bermanfaat.
Iklim dan cuaca Indonesia sangat cocok untuk pertumbuhan pohon kamboja ini, ditambah lagi pohon kamboja ini dapat diperbanyak dengan mudah yaitu dengan stek batang.Menariknya pohon kamboja ini akan merontokkan bunganya bahkan sebelum layu, dalam kondisi masih menyimpan bau wangi yang optimal.
Keadaan ini akan membuta kuburan dapat bertabur bunga secara berkala dan tetap wangi, meski tidak ada orang yang datang menaburkan bunga.Selain itu, jasad dalam kuburan akan membusuk secara organik dan membuat tanahnya sangat subur. Karakteristik pohon kamboja yang sangat membutuhkan pemupukan intens dan kuat untuk bisa terus hidup dan berbunga.
Sehingga siklus pohon kamboja ini sangat cocok untuk karakteristik tanah makam atau kuburan. Dibandingkan menanam pohon berbuah yang malah akan menambah bau saat membusuk atau bunga yang rontok saat layu. Selain itu, karakteristik daun yang tumbuh bergerombol bisa dimanfaatkan sebagai peneduh bagi pengunjung yang datang.
Itulah yang mungkin menjadikan pohon ini dikenal di Indonesia sebagai tanaman yang selalu ada di kuburan. Ternyata alasannya berupa alasan ilmiah yang membuktikan bahwa pohon ini bermanfaat dan menjaga lingkungan di sekitarnya. Meskipun begitu, pohon ini juga terdapat berbagai macamnya dan cocok untuk menjadi dekorasi outdoor.
Penutup
Bagaimana, apakah informasi ini bermanfaat untuk Anda? Semoga dapat menjadi pengetahuan yang menarik ya. Nah, sebelum ditutup, kami juga ingin menginformasikan Anda seputar peralatan pengurusan jenazah.
Untuk Anda yang membutuhkan informasi tentang harga keranda mayat, peralatan pengurusan jenazah seperti kereta keranda, alat untuk memandikan jenazah dan peralatan pengurusan jenazah lainnya berbahan stainless, Anda dapat mengunjungi halaman produk kami di web distributor keranda mayat.
Peralatan ini cocok untuk menjadi inventaris desa atau masjid karena memudahkan pelaksanaan aktivitas masyarakat terutama urusan sosial untuk pemakaman jenazah. Semoga bisa bermanfaat untuk Anda dan terima kasih sudah menyimak ulasan ini.